Timika (ANTARA News) - Kepolisian Resor Mimika, Papua menyelidiki sekelompok orang tak dikenal yang mencoba menyerang Jemaat Zaitun Gereja Kingmi, Irigasi, Jalan Nangka Timika pada Minggu petang.
Kabag Operasi Polres Mimika Komisaris Polisi Tony Upuya di Timika, Minggu, mengatakan jajarannya masih menyelidiki kasus tersebut.
"Kami masih cari tahu para pelakunya dan apa motif mereka menyerang jemaat Gereja Kingmi Irigasi yang sedang beribadah," kata Kompol Tony.
Ia meminta warga tidak terprovokasi dan tetap tenang menyikapi kejadian tersebut.
"Harap masyarakat tetap tenang. Jangan terpancing dan main hakim sendiri," imbau Tony.
Pada Minggu petang sekitar pukul 17.15 WIT, puluhan Jemaat Zaitun Gereja Kingmi, Irigasi, Jalan Nangka Hasanuddin Timika yang sedang mengikuti ibadah sontak berhamburan lari menyelamatkan diri setelah sekelompok orang tak dikenal mencoba menyerang mereka.
Penyerang diketahui membawa senjata tajam berupa parang dan busur panah.
Mendapat serangan mendadak tersebut, jemaat lari berhamburan ke belakang gereja.
Pendeta Ben Kayame yang memimpin ibadah mengatakan saat kejadian berlangsung kegiatan ibadah di gerejanya sudah hampir selesai.
Kegiatan ibadah bulanan tersebut berlangsung di halaman gereja.
"Mereka belum sempat lepaskan anak panah ke arah jemaat. Tapi yang jelas, kedatangan mereka membawa senjata tajam sehingga anggota jemaat kami merasa terancam," kata Kayame.
Menurut dia, pelaku penyerangan berjumlah lebih dari lima orang.
Jemaat Zaitun Gereja Kingmi Irigasi mengaku tidak mengetahui apa motif para penyerang mendatangi lokasi gereja mereka.
"Kami tidak tahu apa masalahnya, kami juga tidak mengenal mereka. Saat mereka datang, anggota jemaat langsung menyingkir ke belakang gereja. Ibu-ibu dan anak-anak ketakutan dan trauma dengan kejadian ini," kata Kayame.
Ia memastikan tidak ada anggota jemaatnya yang terluka akibat peristiwa tersebut.
"Kami sudah kumpulkan jemaat. Semuanya aman," katanya.
Hingga kini anggota Satuan Sabhara dan Patroli Polsek Mimika Baru masih berjaga di lokasi tersebut.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017