Bandung (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan peletakan batu pertama pembangunan kampus Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB).
"Semoga kampus ini menginspirasi apalagi dengan desain arsitektur modern. Saya yakin Muhammadiyah akan menjadi perguruan tinggi yang berkualitas," ujar Menteri Nasir saat memberikan sambutannya di Bandung, Minggu.
Nasir mengatakan, kualitas mutu pendidikan adalah hal yang paling utama dalam mengembangkan sumber daya manusia. Ia juga menyinggung bahwa perguruan tinggi harus berani membuat prodi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini semata-mata untuk membentuk lulusan yang siap bersaing di pasar global.
"Seperti Mekantronika. Itu kan antara mekanik dengan elekronika dua prodi yang berbeda tapi dengan Mekantronika itu ada di tengah-tengahnya," kata dia.
Selain itu, ia meminta kepada kampus-kampus untuk menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru, agar menjadi penggerak ekonomi masyarakat Indonesia di masa mendatang.
"Ini yang dibutuhkan oleh kita dan menjadi hal yang sangat penting dalam World Economic Forum," katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, Suyatno, mengatakan kampus yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung ini merupakan pengembangan dari kampus sebelumnya di Jalan Turangga.
Nantinya, kampus yang memiliki luas 1,4 hektar ini akan memiliki empat gedung dengan pembangunan secara bertahap. Pada tahap pertama akan dibangun gedung perkuliahan serta rektorat dengan anggaran Rp150 miliar. Sementara, total biaya seluruh pembangunan mencapai Rp350 miliar.
"Setelah selesai, kita akan pindahkan seluruh mahasiwa di kampus lama ke sini. Kalau di kampus lama hanya bisa menampung 350 orang, di kampus baru bisa hingga 10.000 orang," katanya.
Ia pun berharap, pembangunan ini dapat berjalan sesuai rencana dan tidak mengalami hambatan apapun. Juga, UMB ini diharapkan mampu menjadi bagian dari kontribusi bagi pendidikan di Indonesia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017