Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan, konsumsi BBM bersubsidi tahun 2007 akan mencapai 36,912 juta kiloliter atau turun 2,6 persen dibandingkan kuota 2007 sebesar 37,9 juta kiloliter Kepala BPH Migas Tubagus Haryono dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, mengatakan, target tersebut dengan asumsi 988.000 kiloliter minyak tanah dapat dikonversi ke elpiji. Perkiraan tersebut juga berdasarkan realisasi konsumsi BBM bersubsidi yang sudah diverifikasi BPH Migas antara Januari-April 2007 yang mencapai 12,002 juta kiloliter atau turun 3,7 persen dari kuota 12,46 juta kiloliter. "Realisasi konsumsi itu mencapai 31,7 persen dari target 37,9 juta kiloliter," katanya. Realisasi penjualan BBM bersubsidi Januari-April 2007 itu terdiri dari premium 5,5 juta kiloliter atau 32 persen dari kuota 17 juta kiloliter, minyak tanah 3,203 juta kiloliter atau 32 persen dari kuota 9,9 juta kiloliter, dan solar 3,3 juta kiloliter atau 30 persen dari kuota 11 juta kiloliter. Selain itu, prediksi konsumsi 2007, menurut Tubagus juga berdasarkan perkiraan realisasi semester pertama 2007 yang mencapai 18,398 juta kiloliter atau 48,5 persen dari kuota 37,9 juta kiloliter. Perkiraan itu terdiri dari premium 8,417 juta kiloliter atau 50 persen dari kuota 17 juta kiloliter, minyak tanah 4,862 juta kiloliter atau 49 persen dari kuota 9,9 juta kiloliter, dan solar 5,119 juta kiloliter atau 27 persen dari kuota 11 juta kiloliter. "Perkiraan konsumsi semester pertama dengan asumsi realisasi penjualan BBM PT Pertamina (Persero) pada Mei 2007 yang belum diverifikasi BPH Migas dan perencanaan penjualan BBM Pertamina bulan Juni," katanya. Sementara, target konsumsi selama semester kedua 2007 adalah 19,106 juta kiloliter atau 50 persen dari kuota 37,9 juta kiloliter. Target tersebut terdiri dari penjualan premium 8,57 juta kiloliter, minyak tanah 4,991 juta kiloliter, dan solar 5,545 juta kiloliter. Sementara, realisasi konsumsi 2006 mencapai 37,456 juta kiloliter atau hemat 3,36 persen dari kuota 37,9 juta kiloliter. Realisasi tersebut terdiri dari premium 16,811 juta kiloliter, minyak tanah 9,973 juta kiloliter, dan solar 10,672 juta kiloliter.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007