Cox’s Bazar, Bangladesh (ANTARA News) - Gajah liar menginjak-injak pengungsi Rohingya di Bangladesh pada Sabtu dini hari, menewaskan tiga anak dan seorang wanita, di mana peristiwa tersebut merupakan kedua kalinya sejak kedatangan ratusan ribu pengungsi dari Myanmar.


Banyak pohon di perbukitan berhutan Balukhali, Bangladesh selatan, di mana insiden tersebut terjadi, telah ditebang untuk menampung masuknya Muslim Rohingya yang keluar dari kekerasan di negara tetangga Myanmar.


Tempat penampungan dari terpal dan bambu dibangun di jalan tempat gajah melintas di beberapa daerah, dan hal itu memicu masalah lingkungan, karena Bangladesh berjuang untuk mengakomodasi besarnya jumlah pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.


Selain mereka yang tewas, empat pengungsi dari tenda-tenda tetangga mengalami luka dan berada dalam kondisi kritis di rumah sakit di Cox's Bazar, kata kepala pengawas polisi, Afrujul Hoque Totul, di kota itu kepada Reuters.


Di tenda pengungsian, peralatan masak yang dibawa keluarga dari Myanmar tertindih batang bambu dan pakaian.


Abdul Sukoor (30) yang tendanya juga terinjak gajah mengatakan bahwa dia dan keluarganya berhasil melarikan diri saat mereka mendengar teriakan pengungsi lainnya ketika gajah-gajah tersebut mendekat.


Dia sekarang pindah ke tenda lebih jauh, namun dia mengaku masih khawatir.


"Kita harus terus waspada di malam hari," katanya.


Lebih dari 530.000 pengungsi dari Myanmar melarikan diri ke Bangladesh selama dua bulan terakhir sejak serangan militan Rohingya di kantor keamanan memicu operasi militer Myanmar yang telah digambarkan PBB sebagai pembersihan etnis, demikian Reuters.

Penerjemah: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017