Peresmian lembaga penyalur BBM jenis SPBU modular tersebut akan dilakukan anggota Komite BPH Migas M Ibnu Fajar bersama Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman, General Manager MOR VI PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto, Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, dan anggota Komisi VII DPR Katherine Angela Oendoen, Minggu (15/10).
Siaran pers Kementerian ESDM di Jakarta, Sabtu, menyebutkan peresmian SPBU Modular Paloh merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Program BBM Satu Harga bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Untuk menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional.
Pada intinya, peraturan menteri itu mengamanatkan agar badan usaha yang menyalurkan BBM bersubsidi segera mendirikan penyalur di lokasi-lokasi yang belum terdapat SPBU.
SPBU Modular Paloh akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan BBM.
Konsumen tidak perlu lagi menempuh jarak sejauh 20 km dan harus menyeberang sungai sepanjang 400 meter menggunakan kapal feri hanya untuk membeli BBM.
Masyarakat pun dapat memperoleh BBM dengan harga yang sama seperti di daerah lainnya dari sebelumnya antara Rp7.500-9.000 per liter menjadi Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150/liter untuk solar.
Total kapasitas BBM di SPBU Modular Paloh sebesar 40 kiloliter terdiri atas 20 kiloliter premium, dan 20 kiloliter solar dan akan disalurkan secara langsung kepada konsumen pengguna dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga akan mendorong perkembangan perekonomian daerah.
(K007/B014)
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017