Bangkalan (ANTARA News) - Pemancangan pilar jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) seringkali terkendala arus kuat yang terjadi di Selat Madura. Kepala Satker Pembangunan Jembatan Suramadu sisi Madura, Siswo Dwiyanto, Senin, di Bangkalan, mengemukakan selama ini pemancangan pilar di sisi Madura sering terkendala faktor alam. Meski tidak sampai menghentikan pekerjaan fisik, tapi mengakibatkan terhambatnya pekerjaan pemancangan pilar itu. "Kadang ombak dan angin kencang datang dengan tiba-tiba dan arus airnya juga kuat. Otomatis berpengaruh pada pekerjaan," ujarnya. Sambil menunggu cuaca membaik untuk pemasangan tiang pancang, saat ini para teknisi sedang menyambung balok "girder" atau gelagar dan penyambungannya dilakukan di darat, yakni di kaki jembatan Kampung Sekar Bungu, Desa Sukolelo Barat, Kecamatan Labang, Bangkalan. Para pekerja juga menyiapkan pipa baja setebal 60 cm yang ujungnya berbentuk runcing menyerupai pensil besar. Pipa baja tersebut untuk digunakan sebagai tiang pancang jembatan. Menurut dia, pekerjaan fisik jembatan masuk pada pemasangan 16 gelagar dan akan dipancang 12 pilar hingga akhir bentang samping Suramadu sisi Madura. "Jika 12 pilar itu selesai, maka sudah menyambung ke tengah," tuturnya. Target dari pemerintah, lanjutnya, tetap harus selesai pada tahun 2008 mendatang, dengan tambahan alokasi dana tahun 2007 ini sebesar Rp250 miliar untuk pembangunan fisik sisi Madura. (*)
Copyright © ANTARA 2007