Berlin (ANTARA News) - Jerman mengkhawatirkan terjadinya serangan lebih lanjut terhadap tentaranya di Afganistan utara, seperti yang menewaskan tiga prajuritnya pada 19 Mei, demikian laporan kantor urusan luar negeri yang disiarkan oleh satu surat kabar Jerman.
Tentara Jerman "harus memperkirakan serangan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang", demikian antara lain isi laporan yang dikirim oleh seorang pejabat Kementerian Luar Negeri di Afghanistan pada 7 Juni, kata harian Handelsblatt dalam artikel yang disiarkan Senin.
Laporan tersebut, yang disusun setelah kunjungan ke Afghanistan oleh Menteri Pertahanan Franz Josef Jung dan diperiksa oleh pejabat militer di negeri itu, menyatakan beberapa kelompok gerilyawan tampaknya mulai terbentuk di bagian utara negeri tersebut.
"Beberapa kelompok yang memiliki hubungan dengan Taliban di provinsi Kunduz sedang mengembangkan rencana untuk melancarkan serangan. Pembom bunuh diri tampaknya telah siap," katanya.
Ketika ditanya mengenai laporan tersebut oleh AFP, jurubicara Kementerian itu tak bersedia memberi komentar mengenai situasi keamanan di Afghanistan, tapi menegaskan bahwa "semua tindakan yang mungkin dilakukan" telah dikerjakan guna menjamin keselamatan tentara, diplomat dan tim pembangunan kembali di wilayah tersebut.
Pada 19 Mei, seorang pembom bunuh diri menewaskan tiga prajurit Jerman dan enam warga sipil di satu pasar padat pengunjung di kota kecil Kunduz, 300 kilometer di sebelah utara Kabul, dalam kerugian jiwa terbanyak yang diderita Jerman di Afghanistan sejak 2003.
Jerman menempatkan sebanyak 3.000 prajurit di Afghanistan untuk bertugas di bawah Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF), kebanyakan di antara mereka berada di daerah utara --yang biasanya tenang.
Handelsblatt juga mengutip laporan lain, dari 3 Juni, yang menyatakan memburuknya situasi keamanan di Afghanistan utara terutama terjadi karena sikap "setengah hati" dari pasukan keamanan Afghanistan. (*)
Copyright © ANTARA 2007