Ini menjadi mesin perekonomian baru di Bintan ..."

Bintan (ANTARA News) - Nilai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mencapai Rp36,3 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Bintan, Hasfarizal Handra, di Galang Batang, Jumat, mengatakan KEK berada di lahan seluas 2.590 hektare dengan nilai investasi berkisar Rp 36,3 triliun untuk masa enam tahun.

"Pengusul dan pengelola dari pembangunan KEK Bintan ini adalah PT Bintan Alumina Indonesia ( BAI ) yang berencana akan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk pertambangan," ujarnya.

Galang Batang, menurut dia, akan menjadi pusat pertumbuhan perindustrian baru di Bintan dan kawasan itu diyakini akan berkembang pesat.

"Ini menjadi mesin perekonomian baru di Bintan, yang menguntungkan bagi masyarakat dan daerah," ucapnya.

Ia memberi apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2017 tentang KEK di Galang Batang. "Kalau tidak ada hambatan, rencananya Presiden juga akan meresmikan " ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Bintan Apri Sujadi mengatakan KEK di Galang Batang akan mampu memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor industri, sektor tenaga kerja dan juga pariwisata di Kabupaten Bintan.

"Kawasan Ekonomi Khusus di Galang Batang sudah ditandatangani Presiden. Saya yakin, pertumbuhan sektor ekonomi, industri, tenaga kerja bahkan sektor pariwisata akan bergerak naik," ujarnya.

Ia menjelaskan di kawasan itu juga terdapat sejumlah kemudahan bagi investor mulai dari insentif fiskal, jaminan investasi, kepastian hukum, pelayanan satu atap, hingga pembangunan infrastruktur.

Pemerintah memberi kemudahan kepada para investor untuk berinvestasi.

"Akan ada kemudahan investasi di KEK, namun tentunya harus sesuai regulasi dan kewenangan baik pemerintah pusat maupun daerah," ujarnya.

Apri mengatakan pemerintah daerah memiliki komitmen untuk memingkatkan investasi di daerah tersebut. Investasi diharapkan memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar dan daerah.

"Bintan sudah membuktikan memiliki potensi dan daya tarik bagi investor," demikian Apri Sujadi.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017