Sempat ada pertanyaan yang mengemuka karena menurut aturan yang bisa dipilih adalah film yang sudah ditayangkan sejak Oktober 2016 hingga September 2017.
Sebelum tayang di bioskop besar, film garapan sutradara Edwin itu sebenarnya sudah diputar di bioskop mikro pada September lalu. Produser "Posesif" menyatakan tidak ada masalah yang harus diperdebatkan karena mereka tidak menyalahi aturan.
"Kita memang sudah dinyatakan memenuhi kualifikasi FFI," jelas produser Meiske Taurisia usai pemutaran "Posesif" di Jakarta, Kamis.
Dengan demikian, asosiasi film memang berhak merekomendasikan "Posesif" untuk menjadi nominasi FFI 2017.
Menurut Meiske, setiap tahun selalu ada polemik yang berkaitan dengan FFI meski yang diperdebatkan selalu berbeda-beda. Meski demikian, dia berpendapat itu juga suatu pertanda masih banyak orang yang peduli dengan industri film Tanah Air.
"Ini bagian dari pendewasaan kita semua di industri film," imbuh dia.
Beberapa dari nominasi yang didapat "Posesif" meliputi kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Utama Wanita Terbaik.
"Posesif" bercerita tentang Lala (Putri Marino), atlet loncat indah yang hidupnya jungkir balik setelah bertemu cinta pertamanya, Yudhis (Adipati Dolken) si anak baru di sekolah. Janji setia Lala untuk Yudhis justru jadi jebakan karena cinta Yudhis yang awalnya sederhana dan melindungi ternyata rumit dan berbahaya.
(Baca: Perdana akting, Putri Marino langsung belajar loncat indah)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017