"Cak Imin memiliki basis massa yang kuat pada kalangan umat Islam," kata Ray di Jakarta Kamis.
Ray menuturkan Cak Imin diprediksi mampu mengalahkan bakal cawapres lainnya seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Ray mengungkapkan cawapres dari kalangan sipil berlatar belakang politisi lebih berpeluang mendamping Jokowi dibanding militer maupun akademisi.
Namun Ray mensyaratkan faktor elektabilitas dan basis massa yang tinggi menjadi modal utama seperti tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Cak Imin menurut Ray mengantongi modal lantaran memiliki basis massa yang kuat sebagai pemimpin organisasi umat Nahdliyin dan keponakan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Syaratnya populer dan basis massa yang kuat jadi modal cawapres dari sipil unsur partai politik," tutur Ray.
Selain itu, Ray mengungkapkan upaya Cak Imin bersanding dengan Jokowi tidak akan mudah sehingga roda organisasi PKB harus bekerja keras guna meraih suara maksimal di luar Pulau Jawa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
Terkait dukungan terhadap Gatot dan Setya Novanto, Ray menganggap kedua orang itu tidak memiliki basis massa yang terorganisir.
"Kalau memilih Setnov akan berbahaya karena tersandung hukum," ungkap Ray.
Sementara Gatot, Ray memperkirakan akan mendulang dukungan dari pimpinan Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017