Paris (ANTARA News) - Petenis Spanyol Rafael Nadal buru-buru menyampaikan permintaan maaaf kepada Roger Federer setelah kembali mengalahkan petenis Swiss itu di final turnamen grand slam Perancis Terbuka di Paris, Minggu. Nadal mengubur impian petenis nomor satu dunia itu untuk meraih satu-satunya turnamen yang belum pernah dimenanginya dengan kemenangan empat set 6-3, 4-6, 6-3, 6-4. Kemenangan Nadal sekaligus membuat Federer gagal melengkapi seluruh empat gelar juara di turnamen grand slam. Selain Perancis Terbuka, turnamen grand slam lainnya adalah Australia Terbuka, AS Terbuka dan Wimbledon. "Saya minta maaf karena kembali mengalahkan Roger disini. Ia adalah pribadi yang menyenangkan dan juga juara yang hebat. Saya gembira kembali tampil sebagai juara disini," kata Nadal usai pertandingan final turnamen berhadiah total 15,2 juta ero itu. Nadal, petenis berusia 21 tahun itu, juga memuji penonton Roland Garros, yang sebagian besar dari mereka ingin menyaksikan lawannya meraih gelar Perancis Terbuka untuk pertama kalinya. "Mallorca adalah rumah saya, tapi saya mencintai Paris," kata Nadal menambahkan. Menghadapi Nadal, Federer tampil buruk karena kehilangan sepuluh angka saat "break point" pada set pertama yang krusial dan ia juga melakukan 60 kali kesalahan sendiri (unforced error) sepanjang pertandingan. "Sungguh memalukan, tapi saya kira tahun lalu peluang saya lebih baik untuk tampil sebagai juara. Tahun ini saya selalu ketinggalan dan pertandingan berlangsung lebih berat," katanya. "Ini bukan untuk terakhir kali saya tampil disini dan saya akan mencoba lagi tahun depan," kata Federer. "Tampil sebagai juara disini tiga kali secara beruntun merupakan prestasi luar biasa. Saya harus menyampaikan ucapan selamat kepada Rafa. Saya memang kecewa dan sedih karena kehilangan banyak peluang," katanya menambahkan. Usai pertandingan, Nadal dan Federer mendapat pujian dari mantan juara tiga kali Gustavo Kuerten yang menyerahkan piala. "Dua pemain hebat telah menampilkan permainan yang hebat pula," kata Kuerten yang karirnya harus berakhir lebih cepat gara-gara tidak kunjung sembuh dari cedera pinggang. "Tahun depan saya berharap bisa menanggalkan jas dan menggantinya dengan celana pendek atas bisa bermain lagi di Roland Garros," katanya dikutip AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007