Paris (ANTARA News) - Eropa dijadwalkan akan meluncurkan satelit pada esok Jumat yang didedikasikan untuk memantau atmosfer bumi, lapisan yang melindungi planet ini dari radiasi matahari, ungkap Badan Antariksa Eropa.
Pesawat antariksa Sentinel-5P akan menjadi bagian dari proyek pemantauan Copernicus Earth Eropa untuk memantau kerusakan lingkungan dan operasi bantuan bencana.
Satelit itu akan memberi peringatan terkait letusan abu vulkanik yang dapat mengancam keselamatan penerbangan, dan tingginya tingkat pencemaran udara atau radiasi ultraviolet yang dapat merusak kulit, kata badan itu.
"Selain itu, pengukuran itu akan meningkatkan pengetahuan kita tentang proses penting di atmosfer yang terkait dengan iklim dan pembentukan lubang pada lapisan ozon," ujarnya.
Satelit itu memiliki instrumen khusus untuk memetakan konsentrasi gas yang memengaruhi udara yang dihirup manusia dan iklimnya.
Peluncuran tersebut dijadwalkan akan dilakukan pada pukul 09.27 waktu setempat Jumat dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia utara, dan latihan terakhir berhasil diselesaikan pada Selasa, jelas ESA.
Satelit itu akan menjadi satelit keenam yang bergabung dalam konstelasi Copernicus. Sementara satelit lain telah diluncurkan sejak April 2014, yang memantau hutan, dan pencemaran lahan dan air.
Nama program ini didedikasikan untuk astronom Polandia abad ke-16 yang menentukan bahwa Bumi mengorbit matahari, dan bukan sebaliknya karena konvensi pada saat itu.
Dengan memetakan daerah yang dilanda banjir atau gempa bumi, Copernicus juga akan membantu tim darurat mengidentifikasi daerah yang terkena dampak terburuk dan menemukan jalan, jalur rel dan jembatan yang bisa dilewati, demikian AFP.
Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017