Paris (ANTARA News) - Pelayanan kereta api super cepat pertama antara Paris dan kota-kota di Perancis timur memulai jadwal pelayanannya, Minggu, yang mempersingkat beberapa kali jam perjalanan dan membuka Jerman ke jaringan TGV Perancis. Kereta api super-cepat di jalur Grande Vitesse (TGV) itu menghubungkan ibukota Perancis dengan kota-kota Strasbourg, Nancy, Metz dan Reims -- salah satu dari daerah-daerah terakhir yang akan dihubungkan dengan jalur kereta api super-cepat nasional ini. Jalur kereta api itu diresmikan pada hari Sabtu dengan jalur TGV dari Paris ke Strasbourg -- yang sekarang menempuh hanya dua jam dan 20 menit dari empat jam sebelumnya -- dan mulai pelayanan komersialnya, Minggu. Di jalur ini TGV memecahkan rekornya sendiri dalam kereta api super cepat, April, meluncur dengan cepat yang dicatat sejarah pada 574.8 kilometer (357.2 mil) per jam. Pelayanan atas para penumpang dalam jalur generasi terbaru antara Paris dan perbatasan Jerman akan beroperasi dengan kecepatan 320 kilometer (199 mil) per jam. Jarak tempuh ke Luxembourg dan Swiss juga akan memakan waktu lebih singkat. Kereta api super-cepat Jerman, Inter-City Express (ICE) juga akan melalui jalur baru TGV-Est. Biaya pembuatan jalur itu empat miliar euro (5,3 miliar dolar) untuk membangun, memobilisasikan sekitar 10.000 pekerja lebih lima tahun, dan menggunakan 78.000 ton baja -- yang cukup untuk membangun delapan menara Eiffel. Sepanjang jalur TGV-Est, 17 stasiun telah dirapikan dan tiga stasiun lagi dalam penyelesaian, adapun tempat-tempat bisnis baru yang potensial sedang dipersiapkan untuk mengantisipasi investasi dan pariwisata ekstra yang diharapkan dapat diusahakan oleh kereta super-cepat ini. Operator kereta api super-kilat Perancis ini, SNCF telah menjual lebih dari 600.000 tiket untuk bepergian dengan jalur baru Paris-Strasbourg dan mengharapkan ini akan mengangkut lebih dari 11 juta penumpang tahunan pada tahun 2010.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007