Kemenangan skuat berjuluk Mahesa Jenar tersebut membawa tim di bawah asuhan pelatih Subangkit ini lolos ke babak delapan besar Liga 2.
Kemenangan tim PSIS ini diciptakan oleh Taufik Hidayat, Erik Dwi Ermawansyah, dan M. Rio Saputro.
Pada babak pertama kedua tim saling menggebrak pertahanan lawan, namun beberapa peluang belum bisa dimanfaatkan oleh kedua tim karena pertahanan mereka cukup rapat.
Namun, pada menit ke-36 PSIS berhasil menjebol gawang Persibat yang dijaga oleh Janurwanda Madyantara melalui tendangan bebas pemain belakang PSIS Taufik Hidayat.
Satu menit kemudian pemain Persibat sebenarnya bisa memasukkan bola ke gawang PSIS yang dijaga oleh Aji Bayu Putro, namun gol tersebut dianulir oleh wasit Kuspriyanto karena salah satu pemain Persibat terjebak offside. Kedudukan 1-0 untuk PSIS bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, PSIS yang telah unggul 1-0 langsung menggempur pertahanan Persibat sehingga pada menit ke-47 Persibat kembali kemasukan gol melalui kaki Erik Dwi. Pada menit ke-59 kapten PSIS, M. Rio berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan melalui sundulan kepala.
Unggul 3-0, tidak membuat kendor PSIS melakukan serangan, sebenarnya masih ada beberapa peluang gol, namun tidak terselesaikan dengan baik.
Asisten Pelatih Persibat, Abdul Mungin, usai pertandingan mengakui cukup berat menghadapi PSIS dalam laga penentuan ini.
"Meskipun berat, sebenarnya ada beberapa peluang bagi anak-anak Persibat untuk menghasilkan gol," katanya.
Ia menuturkan pertandingan kedua tim berjalan menarik, namun gara-gara ulah wasit yang menganulir gol Persibat sehingga menjadi keputusan yang kontroversi.
"Keputusan yang kontroversi tersebut meruntuhkan mental pemain Persibat," katanya.
Pelatih PSIS, Subangkit mengatakan pertandingan berjalan cukup ketat. Persiba bermain bermain bagus, bisa mengisi di semua lini.
Ia mengatakan dengan kemanangan ini, PSIS akan maju ke tahap selanjutnya di babak delapan besar.
"Setiap naik ke tahapan selanjutnyalawan tentu juga bertambah berat, maka kami harus siap materi pemain," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017