"Ini kali kedua kami melangsungkan Pertemuan Ilmiah Terbuka Sel Punca dan Rekayasa Jaringan yang kali ini menghadirkan 40 pakar sel punca dari Indonesia dan mancanegara. Kami yakin ini akan memperkuat penelitian dan percepatan inovasi sel punca di Indonesia dan dunia," kata Ketua panitia 2OSM, Dr dr Cosphiadi Irawan SpPD-KHOM, di Jakarta, Rabu.
Sel punca atau juga biasa disebut sel stem merupakan sel induk yang menjadi asal dari segala jenis sel di tubuh manusia. Karena sifat itu, sel punca diyakini dapat digunakan untuk mengisi dan memperbaharui sel jaringan yang rusak akibat berbagai penyakit degeneratif, autoimun dan keganasan.
Misalnya, memperbaiki sel otot dan jaringan jantung yang mati pada pasien serangan jantung, menumbuhkan sel pada jaringan otak atau saraf dan pembuluh darah baru pada pasien stroke, memperbaharui organ ginjal yang rusak, terapi anti penuaan dan mengganti kulit pada pasien luka bakar.
Jika diterapkan dengan optimal, penemuan sel punca pada tubuh manusia memberikan harapan baru bagi pengobatan penyakit regeneratif dan penyakit yang tidak ada obatnya, seperti kanker, autoimun, kerusakan syaraf tulang belakang, sakit persendian, diabetes, cerebral palsy, alzheimer, penyakit jantung, serta penyakit kelainan genetik.
Meskipun sel punca diklaim sebagai harapan baru bagi dunia kedokteran, penggunaan sel punca masih perlu dikaji dan diteliti lebih dalam supaya tetap pada koridor keamanan dan bermanfaat bagi kepentingan manusia. Demikian hal ini menjadi dasar dari penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah Kedua Sel Punca dan Rekayasa Jaringan.
Pusat penelitian Stem Cell and Tissue Engineering Research Center (SCTE-RC) yang dikelola oleh Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama UPT TK Sel Punca RSCM menggelar pertemuan ilmiah ini, menurut Ketua Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI), Dr dr Ismail HD SpOT(K), memang untuk memfasilitasi diskusi dan berbagi informasi terkini terkait perkembangan sel punca dan rekayasa jaringan melalui rangkaian acara yang meliputi Simposium Awam, Simposium Ilmiah dan Workshop mengenai sel punca dan rekayasa jaringan.
Pertemuan Ilmiah Kedua Sel Punca dan Rekayasa Jaringan yang bertema Terobosan Baru Penatalaksanaan Sel Punca pada Pengobatan Regeneratif dan rencananya akan diselenggarakan pada 9-11 November 2017 di Ruang SCTE IMERI Tower A tersebut ia mengatakan diharapkan juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat secara umum terkait sel, sel punca dan metabolik.
"Rangkaian acara Pertemuan Ilmiah Kedua Sel Punca dan Rekayasa Jaringan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi terkini terkait perkembangan sel punca dan rekayasa jaringan serta penerapannya pada dunia kedokteran di Indonesia dan dunia," ujar dia.
Pewarta: Virna Setyorini
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017