Batam (ANTARA News) - Operasi tanpa pisau, pembiusan dan rasa nyeri untuk membunuh sel/jaringan kanker, mulai diterapkan di Singapura. Teknik terbaru itu dinamai Bedah Norvalis, menggunakan tembakan radiasi ultra tinggi dengan ketepatan sub-milimeter sehingga tidak merusak jaringan yang sehat dan pasien tidak perlu dibius karena tidak menimbulkan rasa nyeri, demikian Radio Singapore International, dikutip di Batam, Minggu. Kepala Departemen Bedah Saraf Institut Saraf Nasional Singapura, Prof Ivan Ng, mengatakan, tembakan dengan radiasi ultra tinggi telah dapat digunakan untuk mengatasi tumor/kanker yang sukar atau mustahil diangkat melalui operasi biasa. Dengan teknik terbaru, pelaksanaannya hanya sekitar 15 menit. "Pasien dapat pulang pada hari yang sama karena tidak perlu menjalani pembiusan," katanya. Ia mengatakan sudah 14 pasien mengalami manfaat positif dari teknik yang diterapkan sejak 1 Mei 2007. Biayanya 6.000 hingga 19.000 dolar Singapura atau sekitar Rp34 juta sampai dengan Rp107 juta per pasien. Tarif itu termasuk untuk biaya bedah radiasi, pemindaian MRI dan konsultasi. Kanker bagi warga Singapura merupakan salah satu penyakit paling mematikan. Catatan Kementerian Kesehatan Singapura menyebutkan kanker merupakan sepertiga dari penyebab kematian akibat penyakit, dan setiap tahun 8.000 orang dari 4,5 juta warga Singapura didiagnosa mengidap penyakit kanker. Singapore Health Service(SingHealth)--kelompok usaha kesehatan semipemerintah di Singapura--melakukan berbagai proyek penelitian dan pengembangan teknik pengobatan dan pencegahan kanker, di antaranya kini bersama BrainLab menciptakan teknik terbaru bersistem penembakan radiasi ultra tinggi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007