Kuala Lumpur (ANTARA News) - Acara silaturrahmi yang dihadiri sekitar 2000 TKI asal Jawa Timur yang tergabung dalam 10 paguyuban dimana sebelumnya ada deklarasi bersama untuk menghentikan kericuhan yang sering terjadi di antara mereka, akhirnya berakhir dengan kerusuhan dan terpaksa dibubarkan polisi Malaysia. Kerusuhan bermula ketika acara yang diselenggarakan di sebuah aula pabrik semen di Rawang, Selangor, Malaysia, Minggu, terjadi hujan lebat sehingga semua TKI masuk ke dalam aula, dimana sedang berlangsung acara hiburan rock dangdut, kemudian terjadilah saling sengkolan yang berujung pada perkelahian. Polisi dan Paguyuban Solidaritas Masyarakat Jawa (Pasomaja) di rantau Malaysia, dan Western Union selaku panitia akhirnya membubarkan acara tersebut sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Tapi kerusuhan itu tidak sempat meluas dan menimbulkan korban luka-luka. "Kami sangat menyesal sekali timbul kerusuhan padahal acara ini ditujukan untuk meningkatkan silaturrahmi dan hubungan persaudaraan di antara mereka. Bahkan di awal acara ada deklarasi bersama dilakukan sepuluh paguyuban TKI asal Jatim tentang perdamaian dan menjaga nama baik Indonesia di Malaysia," kata Magfur, Ketua Umum Pasomaja. Sebelum terjadi kerusuhan, sebanyak 10 paguyuban TKI asal Jatim di Malaysia membacakan deklarasi bersama. Sebanyak 10 paguyuban TKI asal Jatim tadi ialah Warog Sejati umumnya asal Ponorogo, Angling Dharma umumnya asal Jombang, Ronggo Lawe asal Tuban, Joko Samudro asal Lamongan, Arema asal Malang, Alkatras asal Lamongan, Sekar Taji, Ashter, Satu Hati, dan Ligas melakukan deklarasi bersama dan pertama kali dilakukan. Deklarasi yang terdiri dari lima kesepakatan ialah, pertama, menjaga nama baik dan menjunjung martabat bangsa Indonesia. Kedua, mempererat persaudaraan antar anggota paguyuban. Kesepakatan ketiga ialah menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan. Keempat, saling tolong menolong jika salah satu dari paguyuban mendapat kesusahan. Kelima, berjalan di jalan yang benar dan tidak melanggar hukum yang ada. Ini merupakan deklarasi bersama yang pertama kali dilakukan di ruang pertemuan sebuah pabrik semen di Rawang, Selangor, Malaysia. Acara silaturrahmi sendiri dimulai sekitar jam 11.00 waktu setempat. Sebagian dari mereka merupakan pekerja kontruksi yang berambut gondrong, bertampang sangar, badan kekar, dan banyak pula yang bertatto di badan atau di lengan. Hal inilah yang sering membuat takut masyarakat Malaysia jika melihat mereka. Tapi sebenarnya jika tidak diganggu mereka tidak jahat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007