Mereka sepertinya tidak lagi percaya pada pergerakannya."
Baghdad (ANTARA News) - Ratusan terduga anggota kelompok ISIS menyerahkan diri pada pekan lalu kepada otoritas Kurdi, setelah terusir dari markas terakhirnya di Irak utara, kata petugas keamanan Kurdi, Selasa (10/10).
Mereka adalah bagian dari sekelompok orang yang melarikan diri ke sebuah daerah yang dikuasai oleh Kurdi, ketika pasukan Pemerintah Irak merebut markas kelompok ISIS di Hawija, ucap petugas yang meminta tidak disebut namanya itu kepada kantor berita Reuters.
Laporan tentang para petempur ISIS yang lebih memilih melarikan diri dibandingkan melakukan pertempuran, menunjukkan semangat mereka telah hancur, menurut Hisyam al-Hashimi, kata seorang pakar tentang kelompok ISIS.
"Mereka sepertinya tidak lagi percaya pada pergerakannya," katanya. Hisyam telah bertemu dengan beberapa dari tersangka di kamp Dibis dekat Kirkuk.
Ia mengatakan bahwa mereka melarikan diri ke wilayah yang dikuasai Kurdi untuk menghindari eksekusi di tangan suku Arab dan paramiliter Syiah bersenjata yang dilatih Iran, kelompok yang membantu serangan tentara Irak terhadap Hawija.
Sementara itu, pemimpin kelompok ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mengeluarkan sebuah rekaman suara pada dua minggu lalu, yang menunjukkan bahwa dirinya masih hidup, setelah beberapa kali dilaporkan telah tewas.
Dia mendesak pengikutnya untuk mempertahankan pertarungan, meski terdapat kemunduran di Irak dan Suriah.
"Sekitar 1.000 pria menyerah pada pekan lalu," kata petugas keamanan di Erbil, pusat Pemerintah Daerah mandiri Kurdi di Irak utara.
Terduga anggota ISIS itu menyerahkan diri kepada pasukan Peshmerga Kurdi di dekat kota Kirkuk, sebelah timur Hawija, katanya.
Pasukan Peshmerga Kurdi pada Rabu (4/10) juga membantu warga yang menyelamatkan diri dari tempat tinggal mereka di Hawija, saat tiba untuk dipindahkan menuju kamp pengungsi, di barat daya Kirkuk, Irak.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017