Operasi dengan menyasar pendukung Fethullah Gulen, terus dilakukan sepanjang 15 bulan belakangan, setelah terjadinya percobaan kudeta yang gagal pada tahun lalu.
Namun Gulen membantah terlibat dalam peristiwa tersebut. Pada pekan lalu, sekitar 800 orang ditahan atas dugaan memiliki hubungan dengan Gulen.
Operasi yang dilancarkan pihak kepolisiaan, difokuskan di kota Konya, Turki pusat, namun operasi itu juga dilancarkan secara serentak di tujuh provinsi. Di antara para tersangka adalah dua kolonel, tujuh kapten dan 36 letnan.
Enam puluh dua tersangka merupakan anggota pasukan angkatan udara, beberapa di antaranya merupakan pilot. Polisi sedang melakukan pencarian di rumah dan tempat kerja mereka.
Lebih dari 50.000 orang dipenjara dan kini tengah menunggu persidangan, sementara 150.000 orang telah diberhentikan atau dicopot dari pekerjaan mereka di sektor pelayanan umum dan swasta sejak terjadinya percobaan kudeta pada 15 Juli, yang menewaskan 250 orang.
Beberapa sekutu barat Turki dan kelompok hak asasi menyuarakan kekhawatirannya, bahwa pemerintah telah memanfaatkan kudeta tersebut sebagai dalih untuk memberengus perbedaan pendapat.
Ankara berpendapat bahwa hanya upaya pembersihan semacam itu yang dapat menghilangkan ancaman jaringan Gulen, yang telah menyusup dalam banyak organisasi penting seperti militer, pengadilan dan sekolah.
Peningkatan ketegangan antara Turki dan Amerika Serikat, dua negara sekutu NATO, terjadi pada pekan ini, dipicu oleh penangkapan seorang pegawai konsulat AS di Istanbul. Ankara menuduhnya memiliki hubungan dengan jaringan Gulen.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017