Kabul (ANTARA News)- Seorang tentara NATO tewas dalam baku tembak di Afghanistan, Sabtu, dan seorang jenderal polisi dibunuh di tengah-tengah gelombang serangan yang juga menyebabkan 11 polisi lainnya dan 12 gerilyawan Taliban tewas. Tentara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang berada dibawah komando NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) tewas dan empat lainnya cedera dalam baku tembak di selatan negara itu dengan "para pejuang musuh," kata ISAF. Pernyataan itu tidak merinci lebih jauh termasuk kebangsaan para korban. Dengan korban tewas terakhir itu maka jumlah tentara asing yang tewas di Afghanistan tahun ini menjadi 80 personel, sebagian besar mereka akibat pertempuran. ISAF memperluas kehadirannya di seluruh Afghanistan tapi tentaranya di wilayah selatan negara itu sebagian besar adalah asal Inggris, Kanada, Belanda dan AS. Seorang deputi kepala kepolisian di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan ditembak mati setelah meninggalkan tempat pemangkas rambut, kata polisi. Jenderal Mohammad Daud Saleh diserang pria-pria bersenjata yang naik sepeda motor di kota Kandahar, kata komandan polisi Jenderal Ismatualh Alizai. Ia adalah polisi paling senior yang dibunuh di provinsi itu. Alizai menuduh serangan itu dilakukan "musuh negara," istilah yang digunakan para pejabat untuk menyebut gerilyawan Taliban yang terlibat dalam aksi perlawanan yang meningkat bersama dengan kelompok gerilyawan lainnya termasuk dari Al Qaeda. Taliban bangkit dari Kandahar awal tahun 1990-an dan menguasai pemerintah tahun 1996. Mereka disingkirkan dari pemerintahan oleh pasukan koalisi pimpinan AS akhir tahun 2001. Pasukan koalisi sampai sekarang masih mengejar gerilyawan itu. Polisi berada di garis depan menghadapi aksi perlawanan itu, dengan lebih dari 200 orang tewas tahun ini dalam serangan-serangan, kata data AFP. Lima perwira polisi tewas Jumat petang ketika satu kelompok pejuang Taliban menyerang sebuah markas distrik di kota kecil Ghorak, Kandahar , kata Alizai Sabtu. Duabelas penyerang juga tewas, katanya. Di daerah-daerah lain Kandahar , para pejuang menyerang sebuah kendaraan polisi dengan granat-granat berpelontar roket dan tembakan senapan Sabtu pagi, kata Alizai. "Lima polisi tewas dan empat lainnya cedera," katanya. Seorang jurubicara Taliban mengkonfirmasikan bahwa kelompoknya berada di belakang dua serangan itu. Dalam satu serangan lainnya terhadap polisi, sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh menewaskan seorang polisi dan mencederai tiga lainnya Jumat petang di provinsi Laghman, dekat Kabul, kata seorang jurubicara gubernur. Pasukan koalisi yang dipimpin AS mengumumkan bahwa sejumlah gerilyawan Al Qaeda dan Taliban tewas dalam baku tembak Sabtu pagi di provinsi Zabul di selatan negara itu. Tentara Afghanistan dan asing datang ke dua kompleks itu yang menurut laporan intelijen menampung para pejuang gerakan Islam, kata koalisi dalam sebuah pernyataan. Ketika mereka mendekat, mereka ditembaki dengan senjata-senjata ringan, senapan mesin dan granat berpelontar roket dari sebuah lereng bukit. Kemudian pecah pertempuran dua jam yang menewaskan "beberapa pejuan Taliban dan Al Qaeda dan lima gerilyawan ditahan," kata koalisi. Satu tempat penyimpanan senjata ditemukan dan dihancurkan, tambahnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007