Ia mengatakan penyakit gangguan jiwa ini bisa dihindari dengan cara manajemen emosi sejak kecil, sedangkan penanggulangan untuk usia produktif yakni dengan cara mempersiapkan mental untuk mempelajari kemungkinan yang terjadi di lingkungan baru.
"Karena berbagai penyebab dari penyakit gangguan jiwa ini muncul dari masa anak-anak, sedangkan faktor lainnya bisa terjadi dari pengaruh lingkungan baru," katanya di Padang, Selasa.
Untuk mengelola emosi anak diperlukan orang tua yang bisa membimbing anaknya dengan perlakuan baik, dan tidak melibatkan amarah dalam memberi pengertian kepada anak.
"Para orang tua seharusnya menjadi contoh yang baik bagi anak, bukan sebaliknya membuat anak menjadi stres dengan berbagai tekanan dan amarah," ujarnya.
Sedangkan yang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan bisa diatasi dengan kontrol sosial yang baik dan komunikatif satu dengan yang lain.
"Sebelum masuk kepada lingkungan baru tersebut diwajibkan untuk mempelajari situasi dari lingkungan yang akan dijalani itu, kemudian siapkan mental untuk bisa menerima hasil yang diperoleh, dan komunikasikan kepada orang terdekat untuk mencari solusi," tambahnya.
Selain faktor pencegahan, penyakit gangguan jiwa ini diperlukan adanya penanganan terhadap penyembuhan dan pemulihannya.
Terhadap seseorang yang telah terkena gangguan kejiwaan diperlukan penanganan yang cepat untuk penyembuhannya dan kemudian pemulihan.
"Penyembuhan bisa dengan bantuan medis Rumah Sakit Jiwa, bukan dipasung. Setelah bisa dimasukan ke panti rehabilitas yang ada di daerah tersebut," ujarnya.
Pewarta: MR Denya Utama
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017