Saint Petersburg (ANTARA News) - Perusahaan penerbangan pembawa bendera Rusia, Aeroflot, menandatangani perjanjian dengan industri pembuat pesawat terbang, Boeing, Sabtu (9/6) untuk membeli 22 pesawat 787 Dreamliner. CEO Aeroflot, Valery Okulov, mengatakan bahwa harga kontrak tersebut merupakan "rahasia komersial", sekalipun kontrak itu mencapai angka lebih dari tiga miliar dolar (2,2 miliar euro). Perjanjian ini, yang telah ditunggu lama itu merupakan terobosan bagi Boeing,yang hampir mencapai kesepakatan pada 2006 sebelum munculnya ketegangan antara Washington dan Moskow. Kesepakatan itu merupakan order utama yang kedua untuk 787 oleh perusahaan penerbangan Rusia setelah saingan Aeoroflot, S7, memesan 15 pesawat pada akhir Mei lalu. Pengiriman pesawat Boeing 787 itu akan dimulai pada Januari 2014, kata Okulov kepada AFP. Dalam beberapa tahun terakhir, Boeing telah melampaui dalam penjualan atas rival Eropa-nya, yang diakibatkan oleh penangguhan program superjumbo A-380. Presiden Boeing, Scott Carson, manandatangani perjanjian dengan Okulov pada Forum Ekonomi Saint Petersburg yang disaksikan oleh Deputi Perdana Menteri Sergei Ivanov. Carson juga menandatangani perjanjian kerjasama dengan pabrikan Sukhoi dan United Aircraft Corporation (UAC). Dalam pernyataan resmi, Boeing mengatakan bahwa pihaknya "akan memperluas peranannya pada program jet regional Sukhoi, yang kini disebut Superjet 100 (SSJ)." (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007