Direktur Elektronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pungky Wibowo saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa, mengatakan pengguna jalan tol yang belum memiliki kartu uang elektronik akan mendapat satu keping kartu, tanpa biaya saat hendak memasuki pintu tol.
"Ini khusus yang belum punya ya. Kesadaran dan kejujuran masyarakat sangat diutamakan," ujar dia.
Namun, yang digratiskan adalah biaya kartu uang elektroniknya saja. Saldo dalam uang elektronik tetap harus dibayar pengguna.
"Itu program dari Badan Usaha Jalan Tol di bawah supervisi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Dan juga program dari perbankan," ujarnya.
Kartu uang elektronik gratis itu dari lima bank penerbit yakni Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (co-branding), dan Bank Central Asia.
Pungky berharap keringanan biaya ini dapat mendorong penggunaan alat bayar uang elektronik di jalan tol, sebelum penerapan 100 persen elektronifikasi pembayaran tol pada 31 Oktober 2017 mendatang.
Hingga 6 Oktober 2017, menurut BPJT, pembayaran non tunai menggunakan uang elektronik pada gerbang tol sudah mencapai 72 persen dari total transaksi pembayaran. Pembayaran non-tunai juga sudah diaplikasikan pada 36 ruas jalan tol utama yang dikelola 11 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017