Jakarta (ANTARA News) - PT WIKA Gedung, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Persero, menargetkan perolehan dana sebesar Rp2 triliun-Rp3 triliun dari hasil penawaran saham perdana kepada publik (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadwalkan akhir November 2017.
"Saat ini proses IPO memasuki tahap bookbuilding (penawaran awal). Jumlah saham yang akan dilepas kepada investor hingga 40 persen," kata Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Wika Gedung, Nur Al Fatah di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan rencana pelepasan saham perdana Wika Gedung itu sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangna (OJK) dan restu dari pemegang saham yaitu Kementerian BUMN.
"Sebesar 70 persen dana dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja perseoran," katanya.
Ke depan tambah Al Fatah, Wika Gedung juga akan mengembangkan bisnis di bidang penyediaan gedung bangunan untuk sejumlah rumah sakit, membangun infrastruktur berbasis transportasi massal dan infrastruktur bandara.
"Proyek baru penyediaan bangunan dan fasilitas di rumah sakit bekerjasama dengan Indonesia Healthcare Corporation (Holding Rumah Sakit milik BUMN) yang mengelola sebanyak 34 rumah sakit BUMN," katanya.
Wika Gedung yang didirikan pada tahun 2008 ini, menargetkan nilai penjualan pada tahun 2018 sebesar Rp6,8 triliun, naik dari pendapatan 2017 yang diproyeksikan sekitar Rp4,4 triliun.
Saat yang bersamaan laba bersih 2018 diperkirakan menembus Rp450 miliar, melonjak dari laba 2017 yang diproyeksikan sekitar Rp286 miliar.
Adapun kontrak baru 2018 ditargetkan sebeser Rp8,8 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang diperkirakan mencapai sekitar Rp7 triliun.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017