Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Cipinang, Jakarta Timur, Selasa.

"Selama ini, kami terus berupaya melakukan pengendalian harga pangan di wilayah ibukota. Maka dari itu, melalui operasi pasar tersebut, kami fokus untuk lebih mengamankan stok pangan," kata Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat di PIBC Cipinang, Jakarta Timur, Selasa.

Menurut dia, Berbagai strategi telah dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasar. Salah satunya dengan menggunakan lemari penyimpanan khusus untuk stok beras dan juga bahan pokok lainnya, yang kemudian akan dilepas ke pasar saat terjadi kelangkaan.

"Selain untuk menjaga stabilitas pangan di wilayah DKI Jakarta, upaya-upaya yang kami lakukan juga bertujuan untuk memastikan agar masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan pangan yang layak," ujar Djarot.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan saat ini pihaknya terus mendorong perubahan pola tanam dan peningkatan produksi beras.

"Seperti musim kemarau ini, sekitar empat juta hektare sawah sudah memasuki tahap standing corp (tanaman berdiri). Nanti yang bisa dipanen totalnya mencapai sekitar 12 juta ton, cukup untuk lima sampai enam bulan. Kemudian Januari tahun depan masuk musim hujan, akan ada panen raya," tutur Amran.

Lebih lanjut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan bersama dengan para pemangku kepentingan, maka dapat diterapkan langkah-langkah antisipatif yang tepat, termasuk mengatasi para spekulan sekaligus oknum-oknum yang sering kali mempermainkan harga di pasaran.

"Kota Jakarta merupakan tolak ukur, sedangkan Cipinang ini sebagai barometer. Oleh karena itu, berbagai langkah antisipastif harus dilakukan terlebih dahulu, sekaligus juga menetapkan harga eceran tertinggi," ungkap Enggartiasto.

Sementara itu, operasi pasar tersebut digelar mulai Oktober 2017 hingga Maret 2018. Dalam kegiatan itu akan didistribusikan sebanyak 75.000 ton beras dengan harga eceran tertinggi Rp8.100 perkilogram.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017