Kemenpar bantu perbaikan Kampung Adat Tarung yang terbakar

Kami sudah dihubungi pihak Kementerian Pariwisata yang menyampaikan bahwa siap membantu perbaikan Kampung Adat Tarung yang terbakar...

Kupang (ANTARA News) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Ardu Jelamu Marius, mengatakan Kementerian Pariwisata siap menyalurkan bantuan untuk perbaikan Kampung Adat Tarung di Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba yang terbakar beberapa waktu lalu.

"Kami sudah dihubungi pihak Kementerian Pariwisata yang menyampaikan bahwa siap membantu perbaikan Kampung Adat Tarung yang terbakar di samping bantuan provinsi maupun kabupaten," kata Marius Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.

Untuk itu, ia meminta pemerintah kabupaten setempat segera membuat laporan kepada Menteri Pariwisata agar intervensi bantuan segera disalurkan karena musibah tersebut menjadi perhatian pihak kementerian.

"Diharapkan Bupati setempat segera membuat laporan lengkap terkait musibah itu termasuk bantuan-bantuan yang diharapkan dari kementerian," katanya.

Marius mengaku prihatin dengan musibah kebakaran Kampung Adat Tarung yang menjadi salah satu destinasi unggulan wisata budaya di Pulau Sumba yang selalu dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

Menurutnya, perisitiwa itu menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi pemerintah daerah untuk menyiapkan infrastruktur yang memadai di destinasi wisata budaya kampung-kampung adat di seluruh Nusa Tenggara Timut.

"Di setiap kampung adat harus disiapkan bak penampung air dengan memastikan ketersediaan air yang selalu ada untuk mengantisipasi kebakaran," katanya.

Ia juga mengimbau semua pemerintah kabupaten di provinsi berbasiskan kepulauan itu bersama masyarakatnya agar bisa menjaga kenyamanan di destinasi wisata situs-situ budaya yang dimiliki.

"Termasuk kepada pihak PLN yang memasang instalasi kelistrikan serta perawatannya di setiap kampung adat karena masyarakat kita tidak banyak yang mengerti listrik," katanya.

Kebakaran Kampung Adat Tarung terbakar yang terjadi pada Sabtu (7/10) itu melenyapkan sedikitnya 28 rumah adat serta dua rumah ibadah kepercayaan Marapu masyarakat setempat.

Secara terpisah, Kepolisian Resor Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur menduga kebakaran itu terjadi akibat hubungan arus pendek listrik.

"Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah kami lakukan ditemukan kabel listrik yang menjalar ke rumah atau TKP rumah awal kebakaran," kata Kapolres Sumba Barat AKBP Muhammad Erwin.