Kehadiran film-film animasi Studio Ghibli dalam JFF 2017 merupakan sebuah langkah untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia mengenai pengaruh Studio Ghibli terhadap perkembangan film animasi di dunia

Jakarta (ANTARA News) - Japanese Film Festival (JFF) 2017 menghadirkan 20 film bergenre drama, dokumenter, romansa, animasi, hingga misteri selama 2-7 November 2017 di CGV Grand Indonesia Jakarta.


Film-film yang ditayangkan adalah hasil kurasi dari produksi tiga tahun terakhir di Jepang ditambah tiga film animasi populer dari Studio Ghibli.


"Kehadiran film-film animasi Studio Ghibli dalam JFF 2017 merupakan sebuah langkah untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia mengenai pengaruh Studio Ghibli terhadap perkembangan film animasi di dunia," kata Japan Foundation dalam pernyataan.

Dari deretan film bergenre drama, satu di antaranya adalah "Asian Three Fold Mirror: Reflections", sebuah omnibus yang terdiri atas tiga film karya sutradara Asia, yaitu Shiniuma (Brillante Ma Mendoza), Pigeons (Isao Yukisada) dan Beyond the Bridge (Sotho Kulikar).


Kisah yang segar dan berkesan atau berbalut sejarah dan fantasi, hingga kisah penuh makna kehidupan seperti dalam film "ReLIFE" (Takeshi Furusawa), "Her Love Boils Bathwater" (Ryota Nakano), "My Uncle" (Boku no Ojisan) dari Nobuhiro Yamashita dan "Honnouji Hotel" (Masayuki Suzuki) akan memanjakan penikmat film Jepang selama JFF 2017 berlangsung.


Sementara itu, untuk penikmat film bergenre misteri, JFF 2017 sudah menyiapkan "Memoirs of a Murderer" (Yu Irie) yang akan menyuguhkan berbagai teka-teki mengenai pembunuhan berantai yang mendebarkan.


Penikmat film animasi juga bisa menikmati petualangan dalam film "Princess Mononoke" (Hayao Miyazaki), "My Neighbor Totoro" (Hayao Miyazaki), ataupun "Ponyo on the Cliff by the Sea" (Hayao Miyazaki).


Festival tahun ini lebih meriah karena diselenggarakan di empat kota, yaitu Denpasar, Jakarta, Makassar, dan Yogyakarta.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017