Munich (ANTARA News) - Pelatih baru Bayern Munich Jupp Heynckes menyuarakan kepercayaan diri pada Senin bahwa ia akan mampu memperbaiki peruntungan sang juara Jerman, menyusul start buruk musim ini yang memicu pemecatan Carlo Ancelotti.
Heynckes (72), pada masa kerja keempatnya di klub, mengambil alih Bayern yang menghuni peringkat kedua di Liga Jerman, tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen Borussia Dortmund setelah dua kali menyia-nyiakan keunggulan dua gol pada dua pertandingan secara beruntun untuk berujung hasil imbang 2-2.
Tim Bavaria itu juga menghuni peringkat kedua di Grup B Liga Champions dengan tiga poin dari dua pertandingan, setelah mengalahkan Anderlecht dan kalah 0-3 dari Paris St Germain (PSG).
"Menurut saya, ini merupakan situasi sulit, tim berada pada fase perubahan," kata Heynckes, yang memimpin Bayern mendulang "treble" termasuk Liga Champions pada 2013, kepada para pewarta pada perkenalan resminya yang berlangsung Senin.
"Terdapat (pemain-pemain yang) cedera, Manuel Neuer, yang merupakan kiper terbaik di dunia, sedang cedera, Frankc Ribery cedera Ini semua merupakan kemunduran, namun menurut saya, saya tahu bagaimana untuk mencapai tim, pekerjaan yang perlu saya lakukan," tambahnya.
"Saya percaya diri kami mampu memperbaiki peruntungan tim ke jalur menuju kesuksesan. Ini memiliki kualitas untuk memperlihatkan wajah yang berbeda. Ini akan menjadi aksi seimbang, namun menurut saya, saya memiliki pengalaman untuk melakukannya."
Heynckes, yang pertandingan pertama di bawah asuhannya akan berlangsung pada 14 Oktober saat menjamu Freiburg, mengatakan ini bukan langkah kembali ke dunia kepelatihan namun lebih kepada membantu teman lama dan presiden Bayern Uli Hoeness, dan ia berencana untuk kembali pensiun pada akhir musim.
"Sekarang ini bukan langkah untuk kembali... Saya berbicara dengan CEO Karl-Heinz Rummenigge dan Presiden Uli Hoeness, dan mereka meminta saya untuk mengambil alih untuk kurun waktu yang terbatas."
"Saya tidak akan menjauh dari konflik. Saya ingin membentuk tim di mana semua orang bekerja untuk yang lainnya, dengan mengutamakan respek dan kebersamaan."
Heynckes, yang juga melatih Bayern dari 1987 sampai 1991 dan sempat mengarsiteki tim pada 2009, kembali bekerja sama dengan mantan asisten-asistennya Peter Hermann dan Hermann Gerland, keduanya merupakan stafnya saat Bayern mengukir "treble."
Pria Jerman itu, yang juga pernah membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions dan pernah melatih Benfica, Athletic Bilbao, dan sejumlah klub Liga Jerman lainnya, tidak bekerja sejak meninggalkan Bayern pada 2013.
"Heynckes merupakan solusi terbaik untuk saat ini," kata Hoeness. "Ini memberi waktu bagi klub untuk menyesuaikan keadaan dan mendatangkan pelatih baru pada 1 Juli. Menurut kami ia adalah pilihan ideal. Saya senang sahabat saya kembali ke Bayern," demikian dilansir Reuters.
(H-RF/I015)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017