Jakarta (ANTARA News) - Banyak hal yang berubah dalam diri aktor muda Teuku Zacky sejak ia memutuskan mengambil peran "M. Hoesni Thamrin" dalam pementasan teater "Bang Thamrin dari Betawi" bersama Sanggar Pelakon di Taman Ismail Marzuki (8-9/6), namun semua dijalani dengan sepenuh hati karena ini bagian dari idealismenya sebagai aktor.
"Konsekuensi menerima peran ini memang banyak sekali, selama pertunjukan ini aku seolah kontrak eksklusif. Aku tidak lagi memikirkan kegiatanku yang lain kecuali konsentrasi untuk peran ini," ujarnya di Jakarta, Sabtu.
Pria kelahiran Bandung, 23 Januari 1983 ini mengaku telah memikirkan dengan matang sebelum akhirnya memutuskan menerima peran menjadi tokoh pahlawan asli Betawi itu.
"Saya sudah memikirkan apa yang harus saya lakukan demi peran ini, waktu saya memang lebih banyak menjadi tercurah untuk latihan persiapan pementasan," ujar pria keturunan Aceh ini.
Sebagai tokoh utama dalam pementasan drama yang disutradarai Jose Rizal Manua ini, Teuku Zacky harus berlatih selama 2,5 bulan dengan durasi latihan cukup panjang, mulai pukul 18.00 WIB sampai 23.00 WIB. Demi suksesnya memerankan tokoh pejuang ini, Zacky bahkan selalu menenteng dan mempelajari naskah pementasan baik ketika di rumah maupun di waktu luangnya.
"Karena itu saya tidak ambil pekerjaan yang perlu waktu panjang, saya konsentrasi dulu untuk proyek idealis ini," lanjutnya.
Sejak awal mendapat tawaran menjadi tokoh MH Thamrin, Zacky mengaku sangat antusias untuk dapat berperan dengan baik. Baginya, bermain di panggung teater adalah "proyek idealisme" yang jauh dari kata komersial.
"Pertunjukan ini tidak bisa dinilai dari materi, tidak bisa dinilai dengan apapun. Inilah hal yang paling penting dalam diri saya dan kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan seorang pemain apalagi saya memerankan seorang pahlawan," demikian Zacky. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007