Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian optimistis sektor Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) tumbuh sesuai target yakni 4,7 persen hingga akhir 2017, demikian disampaikan Dirjen IKTA Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono.


"Secara total target 4,7 persen bisa dicapai. Kalau sektor industri karet bisa naik, itu bisa sampai 5 persen, namun kelihatannya masih flat," ujar Sigit saat dihubungi di Jakarta, Senin.


Sigit menyampaikan, angka pertumbuhan sektor IKTA tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya, di mana sektor ini hanya tumbuh sekitar 2 persen.


Optimisme Sigit bukan tanpa alasan, karena beberapa data menunjukkan sektor IKTA tumbuh tinggi, di antaranya industri petrokimia dan kosmetika yang tumbuh hingga 9 persen.


"Ya kalau kita lihat produksinya, semen sudah mulai naik, keramik sudah naik. Selain itu, industri tekstil juga mulai tumbuh positif, tahun lalu angkanya minus. Kalau sektor ini bisa tumbuh 2,5 persen saja, ini bagus," ungkap Sigit.


Sigit menambahkan, untuk industri karet masih menjadi perhatian Kemenperin, mengingat penentuan harga bukan wewenang Indonesia, melainkan ditentukan oleh pihak lain.


"Cuma karena harga komoditas karet ini yang mengganggu kinerja. Memang produksi kita besar, yang 20 persen dijadikan industri, sisanya 80 persen diekspor mentah. Nah, yang menentukan harga kan singapura," tuturnya.


Pewarta: Sella Pandursa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017