Sydney (ANTARA News) - Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari, meninggalkan Sydney untuk kembali ke Jakarta, Sabtu, setelah mengikuti pertemuan para menteri kesehatan (HMM) Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada 7 dan 8 Juni. Kepastian tentang kepulangan Menkes dan delegasi RI untuk pertemuan Menkes APEC itu disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Depkes, Lily SSulistyowati kepada ANTARA News yang menghubunginya, Sabtu. Selain menghadiri HMM APEC, Siti Fadilah Supari juga sempat melakukan pembicaraan bilateral dengan Menteri Kesehatan dan Penuaan Australia Tony Abbott tentang kemungkinan kerja sama pembuatan vaksin flu burung (H5N1) sehari sebelum HMM dimulai. Namun Menkes mengatakan, Indonesia ingin memastikan terlebih dahulu tentang manfaat yang akan diperolehnya dari mengirim sampel virus ke negara benua itu. "Kita menunggu kesepakatan dalam sehari-dua hari ini. Soalnya harus ada `deal` (kesepakatan) dulu antarpemerintah. Nah, `deal` itu sekarang ini belum. Masih akan dibicarakan lebih lanjut lagi," katanya. Dalam HMM, para Menkes forum kerja sama ekonomi beranggotakan 21 anggota ekonomi itu sepakat untuk memastikan dan mendukung terwujudnya praktik saling berbagi manfaat dari pengiriman sampel virus (virus sharing) flu burung sebagai upaya memperbaiki tingkat kesiapan menghadapi ancaman pandemi secara global. Kesepakatan mereka tentang berbagi manfaat dari saling mengirim sampel virus itu tidak hanya meliputi informasi, diagnostik, dan obat-obatan, tetapi juga vaksin serta berbagai teknologi yang berkembang dari hasil berbagi sampel virus tersebut. Disepakati bahwa hal ini dilakukan secara transparan dan fair. Dalam masalah "virus sharing" ini, Indonesia pernah menghentikan pengiriman sampel virus AI-nya ke laboratorium kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Tokyo sebagai bentuk protes terhadap perusahaan farmasi yang menggunakan turunan vaksin asal Indonesia tanpa memberitahu Jakarta. Seperti terungkap dalam "Ministers Outcome Statement" yang memuat hasil HMM forum kerja sama beranggotakan Indonesia, Australia, AS, Brunei, Kanada, Chile, RRC, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini , Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, dan Vietnam itu, para Menkes sepakat bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperbaiki kesiapan merespon ancaman pandemi flu secara global. Selain berkomitmen kuat dalam kerja sama berbagi sampel virus dan manfaatnya, para Menkes APEC juga mendukung proses penerapan sepenuhnya Regulasi Kesehatan Dunia (IHR) WHO (2005) mulai 15 Juni 2007.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007