Accra (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya tujuh orang tewas dan beberapa lagi terluka, kebanyakan menderita luka bakar, akibat ledakan besar pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Accra, Ibu Kota Ghana, demikian keterangan aparat setempat, Minggu (8/10).
Ledakan yang terjadi Sabtu (7/10) itu terdengar di sebagian besar wilayah kota, menciptakan bola api raksasa yang membumbung tinggi di langit Kota Accra sebelah timur, mengakibatkan sejumlah warga melarikan diri dari rumah mereka, sementara lainnya diungsikan secara paksa.
Korban terluka mencapai 132 orang, catat Kementerian Penerangan Ghana dalam siaran radio setempat, yang dikutip Reuters. Mereka telah mendapatkan perawatan medis.
Tempat tersebut terdiri dari depot penyimpanan gas cair dan dua SPBU yang dikelola oleh GOIL, sebuah perusahaan minyak dan gas milik negara, dan penjual bahan bakar minyak (BBM) utama, Total yang berkantor pusat di Prancis.
Hingga Minggu petang belum diketahui dimana atau bagaimana ledakan itu dimulai, ujar pihak Kepolisian Ghana.
Saksi mata mengatakan bahwa sejumlah warga sudah mulai melarikan diri dari daerah tersebut menjelang ledakan karena bau gas yang menyengat, dan faktor itulah yang kemungkinan mengurangi jatuhnya korban jiwa.
Baik Total maupun GOIL belum memberikan tanggapan resmi.
Ghana, negara penghasil minyak dan gas yang relatif baru, telah menderita beberapa kecelakaan, termasuk ledakan pada 2015 yang menewaskan sekitar 100 orang. Seperti banyak kota Afrika lainnya, infrastruktur Accra gagal memenuhi kebutuhan penduduknya, yang telah melesat hingga 7 juta orang.
Wakil Presiden Ghana Mahamudu Bawumia menggambarkan peristiwa tersebut sebagai "sebuah peristiwa yang tragis" dan berjanji untuk meningkatkan tindakan pengamanan fasilitas SPBU maupun penyimpanan BBM.
Beberapa masyarakat mengungkapkan kemarahannya atas pemerintah karena tidak berbuat lebih banyak untuk mencegah kecelakaan fatal lainnya di Kota Accra itu.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017