Pekalongan (ANTARA News) - Aksi amuk massa yang terjadi di Desa Tangkil, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jateng, Sabtu, mengakibatkan sebuah mobil Nopol G 9132 C dan 10 buah becak dibakar. Keterangan yang dihimpun di tempat kejadian, aksi amuk massa ini diduga akibat kemarahan warga Desa Tangkil yang dalam kurun satu pekan terakhir ini selalu kehilangan barang perabotnya. Kemarahan warga itu memuncak ketika mengetahui salah seorang pemulung, Iwan kepergok mengambil slebor kendaraan dan barang bekas seperti ember milik warga setempat. Warga langsung menghajar pelaku dan membakar mobil yang digunakan untuk mengangkut barang rongsokan tersebut. Aksi amuk massa makin beringas dengan membakar pula 10 becak dan depot yang biasa untuk menaruh rongsokan serta menghajar pelaku hingga babak belur. Aksi ini bisa dihentikan setelah petugas Polres Pekalongan berusaha menghalau warga dan mengamankan pelaku dari amukan warga. Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengatakan, aksi amuk massa ini dipicu karena sudah kesal dengan sikap pelaku yang kerap mencuri barang-barang milik warga. Setelah keluarnya pelaku dari penjara, Desa Tangkil sering terjadi kehilangan, sehingga warga menjadi gerah. Pemilik depot barang rongsok, Nuriyah (60) yang melihat depotnya hancur berantakan hanya dapat meratapi nasibnya dan tidak bisa berbuat banyak. "Sebenarnya apa salah saya, kalau memang ada kesalahan yang dilakukan seorang pemulung, kenapa warga harus merusak dan membakar mobil saya," katanya. Nuriyah mengaku belum lama mengenal Iwan, sebab dia bukan asli warga Desa Tangkil. Awalanya Iwan datang ke rumah dan ingin bekerja di tempatnya karena usahanya masih sepi ditolak. Ia mengatakan, karena Iwan tidak mempunyai rumah, pelaku memohon menumpang tidur di depot rongsok tersebut. "Karena kasihan, saya akhirnya mengizinkan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007