Cirebon, Jawa Barat (ANTARA News) - Petani garam Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mulai menikmati kembali kenaikan harga garam yang sekarang laku di kisaran Rp1.300 per kilogram. Salah satu penyebab kenaikan harga karena sudah mulai masuki musim hujan.
"Garamnya mulai naik lagi, pada September harganya Rp750 per kilogram, sekarang Rp1.300," kata seorang petani garam asal Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Tawa (45), di Cirebon, Senin.
Meskipun harga garam naik, namun produksi garam juga menurun, disebabkan hujan yang mulai turun beberapa hari ini.
Dia mengatakan harga garam memang terkadang tergantung pada musim, apabila musim hujan, maka harga akan dengan sendirinya naik, begitu juga ketika musim kemarau yang produksi garam meningkat dan harga jelas turun.
"Saya baru menggarap lahan mulai dari bulan Agustus, karena pada bulan Juli kemaren juga masih hujan," tuturnya.
Sementara itu petani lain, Tono (60) mengaku pernah merasakan menjual garamnya Rp3.000 per kilogram pada bulan Agustus dan setelah itu harga terus menurun hingga kemaren pada sekitar bulan September harga per kilogram Rp 750.
"Sekarang harga mulai naik lagi, ya biasa karena memasuki musim hujan," katanya.
Sedangkan kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Ahmad Iziyn, wilayah Cirebon yang terdiri dari Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka saat ini memasuki musim pancaroba.
"Pancaroba diprakirakan berlangsung dari akhir bulan September hingga pertengahan Oktober mendatang," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017