Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Skotlandia Gordon Strachan meratapi kegagalan timnya merebut tiket playoff Piala Dunia 2018 hanya karena perbedaan selisih gol setelah ditahan seri 2-2 oleh tuan rumah Slovenia.
Dua gol dari set-piece yang dilesakkan Roman Bezjak membalikkan keunggulan Skotlandia yang sudah memimpin pada babak pertama lewat gol Leigh Griffiths. Robert Snodgrass gagal mengonversi sebuah peluang emas pada detik-detik terakhir, tapi sebelum itu dia pula yang menyamakan kedudukan ketika waktu tinggal dua menit.
Strachan menolak membahas masa depannya dalam Timnas Skotlandia setelah gagal berada pada peringkat kedua Grup F karena disalip Slowakia yang menang 3-0 melawan Malta.
Dia merasa timnya kalah postur dari lawannya. Dan memang pemain-pemain seperti Ikechi Anya, Griffiths, Andy Robertson, Kieran Tierney dan Barry Bannan kalah besar dari lawannya. Strachan menjadikan kekalahan postur tubuh ini sebagai biang keladi ketidakberhasilan timnya.
"Secara genetis kami ada di belakang. Pada kampanye lalu kami adalah kedua terkecil setelah Spanyol. Kami harus membentuk sebuah tim yang siap bertarung di ketinggian dan di kekuatan. Secara genetis kami harus memperbaiki hal itu.'
"Ini masalah bagi kami karena kami menjadi harus bertarung lebih keras untuk merebut bola dan melompat lebih tinggi dari pemain lain."
Skotlandia tak terkalahkan pada enam laga kualifikasi terakhirnya, tetapi akhirnya tak bisa lolos karena awal yang buruk di mana seri melawan Lithuania di kandang sendiri dianggap sebagai hasil yang paling mengecewakan.
"Selama 90 menit dan tahun lalu, adalah sebuah kebanggaan bisa bekerja dengan orang-orang ini. Untuk saat ini jelas mengecewakan, tapi kekecewaan saya tak apa-apanya dibandingkan dengan para pemain. Ketika Anda melihat mereka sampai akhir pertandingan, saya tak menyaksikan sekelompok pemain yang kelelahan dan mengecewakan."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017