Pacitan (ANTARA News) - Ratusan nelayan di sejumlah pantai di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sejak adanya isu Tsunami pada Kamis (7/6) hingga Sabtu ini masih belum berani melaut. Kapal-kapal milik nelayan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, sejak tiga hari ini masih terlihat berjajar di pinggir pantai dengan diikat pada sebilah kayu yang ditancapkan di dasar laut. "Makanya kapal saya ikat agar tidak lepas jika tsunami benar-benar terjadi," kata Sutarno (55) salah satu nelayan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, Sabtu, di Pacitan. Sepanjang tiga hari ini, kata dia, hampir tidak ada aktivitas yang dilakukan oleh para nelayan baik yang ada di pantai Tawang maupun Teleng Ria. Menurut dia, sudah tiga hari ini sejumlah nelayan bersama dengan warga sekitar pantai kebanyakan mengungsi ke hutan maupun perbukitan Genting. Warga takut terjadi gempa dan tsunami seperti yang pernah mereka baca di selebaran maupun pesan pendek (SMS) yang menyatakan bahwa akan terjadi gempa dan tsunami pada siang hari pada tanggal 7 Juni 2007. Meski demikian, masih ada dua hingga lima nelayan yang masih nekat ke pantai hanya untuk sekedar membenahi jala maupun kapal yang rusak. Bahkan di hari ketiga ini, lanjut dia, sudah ada beberapa nelayan lainya yang mulai ke pantai untuk melihat suasana laut atau hanya melihat kapalnya. "Tapi kebanyakan mereka belum berani melaut, takut tsunami terjadi," ujar Gimin, nelayan lainya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007