"Harus diperpanjang lagi agar dapat digunakan pesawat yang lebih besar," ucap Jokowi mengawali kunjungannya di Pulau Madura, di Sumenep, Minggu.
Pulau Madura dengan penduduk empat juta jiwa, menurut hemat Jokowi, memiliki potensi ekonomi dan mobilitas tinggi bepergian ke berbagai destinasi.
Menurut Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Jokowi mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah memperpanjang landasan Bandara Trunojoyo dari 1.100 meter menjadi 1.600 meter, sehingga pesawat terbang komuter turboprop di kelas ATR-500/600 sudah dapat mendarat sejak pekan lalu.
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi meminta jajaran pemerintah fokus menyelesaikan konektivitas dengan percepatan pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan, jembatan, pelabuhan, sampai dengan bandara.
Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, mengatakan, diperlukan perpanjangan landasan dari saat ini 1.600 meter dan lebar 30 meter menjadi 2.250 meter dan lebar 45 meter agar dapat digunakan oleh pesawat terbang jet. "Sehingga tidak hanya pesawat proppeller saja yang bisa mendarat, namun juga jet," kata dia.
Untuk menampung calon penumpang maupun penumpang yang datang diperlukan pengembangan luas terminal. Namun perluasan terminal ini tidak dapat diselesaikan sekaligus, tapi melalui pentahapan. Tahap I seluas 800 meter persegi, tahap II seluas 1.160 meter persegi dan tahap III seluas 2.139 meter persegi.
Tenggat waktu yang ditargetkan untuk menyelesaikan semua hal itu adalah 2019.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017