"Penyakit asma bapak kambuh lalu dibawa ke rumah sakit, tadi pagi meninggal," tutur Ricki Anci Laricci, anak Anci, kepada wartawan.
Jenazah penyanyi lagu daerah itu kini disemayamkan di rumah duka di Jalan Hertasning Barat 4 Nomor 25 B, Makassar.
Suasana duka terlihat menyelimuti rumah itu. Sejumlah sanak saudara, kerabat dan pejabat datang melayat ke rumah duka. Kiriman karangan bunga belasungkawa terus mengalir.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyempatkan diri melihat jenazah Anci dan berdoa untuknya.
"Semoga Allah SWT melapangkan jalannya. Alamarhum adalah sosok yang sangat baik dan telah menjadi ikon pelestarian lagu-lagu daerah kita di Sulsel, sekaligus guru bagi musisi lokal di daerah," katanya.
Islahuddin, kerabat Anci, menuturkan bahwa Anci masih menghadiri pesta pernikahan di Hotel Four Point by Sheraton pada Sabtu (7/10) dan menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur tamu undangan.
"Ternyata lagu-lagu yang dia nyanyikan lagu terakhirnya, dan sempat saya videokan. Memang almarhum sudah sakit dan mencoba tetap bugar untuk tampil, tapi dia terlihat sakit," katanya.
"Kemarin memang beliau tidak sempat menghabiskan lagu yang dibawakan, kemudian dilanjutkan sama teman, mungkin saat itu asmanya kambuh," ucap Isla di rumah duka.
Anci, yang dikenal sebagai pelantun lagu "Pantai Losari" dan "Nona Manis", lahir 17 Agustus 1953.
Sebelum sukses masuk dapur rekaman di Jakarta dan malang melintang di dunia musik, Anci pernah menjadi tukang parkir hingga kuli bangunan.
Dia sudah menciptakan lebih dari 100 lagu, termasuk "Tena Ruanna", "Sajang Rennu", "Balo Lipa", "I Kau Tonji", "Kualeanna Tallanga".
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017