"Genangan air di tiga kecamatan yang berada di eks Kota Administratif Cilacap, yakni Cilacap Utara, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan telah surut. Banjir tersebut akibat drainase tersumbat," katanya di Cilacap, Minggu.
Kendati demikian, dia mengatakan banjir yang melanda tiga kecamatan di wilayah kota Cilacap tidak mengakibatkan adanya pengungsian.
Sementara banjir di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, kata dia, mulai surut sejak Sabtu (7/10) malam dan tinggi genangan air pada Minggu (8/10) pagi berkisar 50-60 centimeter.
Sebelumnya, lanjut dia, tinggi genangan air di Desa Kalijeruk berkisar 1,5-2 meter sehingga sebanyak 380 jiwa diungsikan ke rumah-rumah warga yang tidak terdampak banjir.
Menurut dia, dari 380 pengungsi itu, 10 jiwa di antaranya merupakan bayi dan 54 balita.
"Pagi ini, sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan yang masih berada di pengungsian sebanyak 94 jiwa dari 27 keluarga. Kami telah memberi mereka bantuan logistik dan mendirikan dapur umum di rumah kepala desa," katanya.
Selain di Desa Kalijeruk, kata dia, banjir juga melanda Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, namun tidak sampai menimbulkan pengungsian.
Lebih lanjut, Tri Komara mengatakan banjir besar yang melanda Desa Kalijeruk merupakan siklus lima tahunan dan sebelumnya terjadi pada tahun 2012.
Kendati demikian, banjir dalam skala kecil juga sering mengenangi Desa Kalijeruk seperti yang terjadi pada bulan September 2016.
"Kecamatan Sidareja yang merupakan daerah langganan banjir malah aman dan aliran sungainya masih normal. Semoga Sidareja tidak banjir," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan banjir yang melanda sejumlah wilayah Cilacap pada Sabtu (7/10) akibat hujan ekstrem.
"Berdasarkan hasil pengukuran curah hujan harian di Stasiun Meteorologi Cilacap hingga pukul 07.00 WIB tercatat mencapai 171,6 milimeter. Kondisi tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena mencapai di atas 150 milimeter per hari," katanya.
Bahkan, kata dia, curah hujan harian di Bandara Tunggul Wulung, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, pada Sabtu (7/10) pagi tercatat mencapai 298 milimeter.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017