Erdogan dan Macron bertukar pandangan soal perkembangan di Irak dan Suriah, juga menyangkut hubungan bilateral dan berbagai masalah di kawasan, demikian menurut laporan kantor berita pemerintah Turki, Anadolu, yang mengutip sumber di kantor kepresidenan.
Kedua pemimpin menekankan kepentingan untuk menjaga kesatuan wilayah Irak dan Suriah, kata sumber itu.
Sebelumnya pada Sabtu, Erdogan mengumumkan akan meluncurkan "operasi serius" di Idlib, Suriah, sementara Turki dan Rusia menyiapkan rencana bersama untuk memetakan zona-zona "penurunan ketegangan" di Suriah.
Pada 25 September, Pemerintah Regional Kurdistan Irak (KRG) menggelar jajak pendapat soal kemerdekaan kendati ada tentangan keras dari Baghdad dan negara-negara tetangga Irak, yaitu Iran dan Turki.
Menurut hasil yang diumumkan KRG, hampir 93 persen pemberi suara menyatakan dukungan bagi kemerdekaan.
Turki memperingatkan bahwa referendum "yang tidak bertanggung jawab" itu akan merusak kesatuan wilayah Irak dan mengganggu stabilitas kawasan. Demikian laporan Xinhua.
(Uu.T008)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017