"Hal ini memang diakuinya akan menguras tenaga, namun jauh efektif guna memberikan efek permainan yang meriah dan cukup bernuansa dalam permainan sepak bola," katanya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
Menurut dia, dalam ajang uji coba melawan Indonesia di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi pada Minggu (8/10), guna mencoba kekuatan Indonesia.
Pasalnya pada putaran Semifinal AFF U-18 di Myanmar, bulan September 2017, berhasil menaklukkan Indonesia dengan adu pinalti.
Namun jelang pertandingan uji coba ini akan lebih bermain dengan menguji kemampuan bertahan maupun menyerang pada lini Indonesia.
Ini dikarenakan dalam penguasaan lini pertahanan dan kerjasama memang diakuinya cukup kuat, namun pada masih ada celah guna anak asuhannya dapat memainkannya melalui sayap kanan maupun kiri.
Ia menambahkan dalam penguasaan bola memang diakuinya bila Indonesia jauh lebih bagus, pasalnya dari pertandingan pila AFF U-18 terlihat kerjasama dengan memadukan kombinasi strategi lebih mendominasi.
Namun, hal ini bukan menjadi suatu tolak ukur dalam permainan sepak bola, tetapi segala kemungkinan masih dapat terjadi. Itu tergantung dari pola permainan dan penguasaan strategi hingga kebersamaan sebuah tim.
Pada pertandingan sepak bola yang akan dilakukan pada malam hari itu pastinya akan ada penontonnya. Dan rata-rata orang Indonesia, hal tersebut juga dapat mempengaruhi pola permainan anak asuhannya.
"Tapi hal tersebut tidak akan menjadi masalah utama, kami yakin dapat menunjukkan permainan terbaik dengan perpaduan strategi dan penguasaan bola," katanya.
Lanjut Marc menjelaskan dalam hal ini tim kesebelasan Thailand U-19 sudah siap melakukan pertandingan uji coba.
Pasalnya secara garis kekuatan berimbang, namun ada beberapa hal dimana setiap kesebelasan mempunyai kelebihan dan kekurangan.
"Oleh maka itu, Thailand akan lebih memanfaatkan dua hal tetsebut guna mendapatkan kemenangan," katanya.
Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
