Pacitan (ANTARA News) - Meski isu tsunami tidak terbukti, puluhan warga yang tinggal di sekitar pantai di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sejak Kamis (7/6) hingga Sabtu ini masih mengungsi di hutan-hutan. Seperti yang dialami oleh puluhan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, hingga tiga hari ini belum berani kembali ke rumahnya masing-masing sebelum ada himbauan resmi dari pemerintah maupun instansi terkait. "Saya belum berani pulang ke rumah, sebelum ada pemberitahuan yang pasti dari pemerintah," kata salah seorang pengungsi, Waginem (50), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo,saat ditemui wartawan di lokasi pengungsian di tengah hutan perbukitan Genting. Menurut dia, sudah tiga hari ini warga yang mengungsi tinggal di tenda-tenda di tengah hutan perbukitan Genting, lantaran takut terjadi gempa dan tsunami seperti yang pernah mereka baca di selebaran maupun pesan pendek (SMS). Selebaran tersebut menyatakan bahwa akan terjadi gempa dan tsunami pada siang hari pada tanggal 7 Juni 2007. Aktivitas warga pengungsian seperti halnya para wanita dan anak-anak tetap tinggal di tenda, sementara para pria bekerja di ladang. "Namun jika malam hari, para lelaki bergegas ke perbukitan untuk menghindari terjadinya tsunami," ujar Suparman yang juga pengungsi. Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Pacitan, HG Sudibyo, mengatakan telah engintruksikan kepada Camat dan Kepala desa setempat untuk mensosialisasikan bahwa isu tsunami itu tidak ada. "Upaya itu sudah kami lakukan, tapi warga tetap masih takut," katanya saat dihubungi melalui ponselnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007