Hal itu sejalan dengan misi PSIS yang sejak awal ingin setidaknya bisa mencuri poin dalam setiap laga tandang yang dijalani, termasuk saat menghadapi tuan rumah PSMS.
"Curi poin memang target kami dalam setiap laga tandang, syukur-syukur bisa menang. Namun tentunya menghadapi PSMS sedikit lebih sulit karena mereka rata-rata memiliki pemain bagus," kata Pelatih PSIS Subangkit di Medan, Jumat.
Meski saat ini PSIS kokoh di puncak klasemen sementara dengan koleksi 10 poin, ia mengaku tidak mau berspekulasi apalagi peringkat kedua, Persibat Batang (7), menempel ketat dengan jarak hanya tiga poin, sementara PSMS (4) berada di urutan ketiga.
Untuk itu ia mengintruksikan anak-anak asuhnya tetap fight menghadapi PSMS di Stadion Teladan demi mengamankan langkah ke babak delapan besar, walau sebenarnya tim kebanggaan masyarakat Semarang itu hanya membutuhkan tambahan satu poin saja.
"Kami tidak boleh lengah. kami juga sudah ingatkan kepada anak-anak untuk tidak lengah dengan kondisi saat ini. Apalagi PSMS main dikandangnya sendiri yang tentunya akan menjadi tenaga tambahan bagi mereka," katanya.
Sementara terkait pemain PSMS yang harus diwaspadai, Subangkit menilai semua pemain PSMS sama bagusnya dan bermain cukup baik di posisinya masing-masing.
Meski demikian, ia menilai I Made Adi Wirahadi dan Elazar Thoncy Maran tetap menjadi prioritas yang harus diwaspadai, karena kedua pemain yang baru memperkuat PSMS di babak 16 besar ini cukup berbahaya terutama saat berada di kotal 16 besar.
"Keduanya cukup berbahaya. Saya sudah ingkatkan kepada pemain-pemain belakang untuk mewaspadainya. Sekali lagi, kami tidak ingin kehilangan poin," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017