Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Jumat mengatakan posisi cadangan devisa pada akhir September cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Agustus sebesar 128,8 miliar dolar AS. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa," katanya melalui pernyataan tertulis,
Devisa tersebut berasal dari penerimaan pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas
Lebih lanjut dia mengatakan, penerimaan devisa itu juga melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017