Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 700 pengusaha Nigeria telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang akan berlangsung pada 11-15 Oktober.
Dalam menanggapi antusiasme pengusaha Nigeria tersebut, staff di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abuja terus memproses visa kunjungan bisnis agar para pengusaha Nigeria dapat menghadiri TEI.
"Segenap staff KBRI Abuja telah ditugaskan untuk memproses visa bagi pengusaha Nigeria, bahkan dihari libur para staff juga tetap bekerja demi kesuksesan TEI 2017," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Abuja Harry Purwanto dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Hingga saat ini KBRI telah memproses sekitar 600 pengajuan visa dan diharapkan semua akan selesai tepat waktu.
Dia menuturkan TEI merupakan ajang yang sangat baik untuk meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia ke berbagai negara Afrika, terutama Nigeria yang memiliki sekitar 180 juta penduduk.
Pada ajang TEI tahun lalu, potensi transaksi dari kunjungan delegasi Nigeria tercatat sejumlah 129 juta dolar AS. KBRI Abuja berharap jumlah tersebut dapat meningkat pada tahun ini seiring dengan membaiknya situasi ekonomi Nigeria.
"Ini merupakan saat yang tepat untuk berbisnis dengan Nigeria. Setelah hampir dua tahun dilanda resesi ekonomi, data statistik menunjukkan Nigeria telah berhasil keluar dari resesi sejak pertengahan tahun 2017," ujarnya.
Keberhasilan para pengusaha melakukan transaksi pada ajang TEI juga akan melambungkan ekspor non-migas Indonesia ke Nigeria, yang pada periode semester pertama 2017 telah meningkat sekitar 12 persen.
KBRI Abuja sepanjang tahun ini telah beberapa kali memfasilitasi berbagai program ekonomi, termasuk kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Retno L P Marsudi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang juga membawa delegasi bisnis pada Juni dan Juli 2017.
Dia mengatakan upaya tersebut tampaknya mulai menuai hasil, terbukti dengan komitmen beberapa pejabat tinggi dari kawasan Afrika Barat yang akan meramaikan ajang TEI 2017, di antaranya adalah Menteri Transportasi Nigeria, beberapa Komisioner negara bagian di Nigeria, serta Presiden Kamar Dagang dan Industri Republik Togo.
"Kehadiran pada berbagai pertemuan yang telah dirancang bagi Menteri Transportasi Nigeria Rt. Hon. Rotimi Amaechi diharapkan dapat menjadi pintu pembuka bagi Badan Usaha Milik Negara asal Indonesia, terutama pada sektor transportasi darat," tuturnya.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017