Jaringan iklan AppBrain melakukan survei pasar untuk Galaxy S8 dan S8+, namun perlu diingat bahwa angka tersebut hanya untuk ponsel Android, iPhone tidak disertakan.
Di Amerika Serikat, pasar utama untuk Samsung, duo S8 itu memiliki pangsa pasar 5,8 persen, sekitar setengah dari apa yang dimiliki generasi sebelumnya, S7 (10,3 persen). Sementara perangkat yang lebih tua, S5, mencapai 4,6 persen.
Di Kanada, Galaxy S7 dan S7 edge memiliki total 12,6 persen, sementara pangsa pasar dari S8 dan S8+ berada di bawah 5 persen. Di dua negara tersebut, S7 yang berukuran lebih kecil menjadi perangkat individual teratas.
Namun tidak demikian dengan di Inggris di mana S7 edge berada di puncak. Pangsa total generasi 2016 itu adalah 15,4 persen, sementara model 2017 hanya memiliki pangsa pasar 6 persen.
Di Jerman, Galaxy S8+ memiliki pangsa pasar di bawah 2 persen, sedangkan S8 berada pada 3,1 persen. Ponsel S8 terbukti populer di Swiss (8,6 persen), Norwegia dan Swedia (6,8 persen).
Yang mengejutkan, Galaxy J3 (2016) adalah Android teratas di Prancis, meskipun gabungan S7 dan S7 edge mengalahkan ponsel tersebut dengan -4,1 persen vs. 7,4 persen. Duo S8 bahkan tidak berada di Top 10.
Hal tersebut sama dengan yang terjadi di Spanyol dan Italia. Di Italia, menurut AppBrain, smartphone Android teratas di negara tersebut adalah Galaxy SIII (4,2 persen), diikuti oleh S7 edge (3,7 persen), yang menunjukkan adanya kesenjangan generasi.
Mengarah ke timur, Korea Selatan memegang erat unit Note 5-nya (7,8 persen), sementara ponsel duo Galaxy S8 baru memiliki pangsa 4,7 persen. Hal tersebut mengejutkan, pasalnya pangsa pasar Samsung biasanya sangat kuat di kampung halamannya itu, demikian GSM Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017