Amman (ANTARA News) - Jet militer yang diyakini sebagai milik Rusia menewaskan setidaknya 60 warga sipil yang mencoba melarikan diri dari pertempuran sengit di Provinsi Deir al Zor, Suriah yang kaya minyak.
Warga sipil itu tewas saat kapal kecil mereka menjadi sasaran ketika berusaha menyeberangi Sungai Efrat, kata pegiat oposisi, mantan penduduk dan pemantau perang, Rabu malam, lapor Reuters.
Mereka mengatakan bahwa jet-jet tersebut menyasar perahu karet dan kapal-kapal yang membawa puluhan keluarga yang melarikan diri dari Kota al-Ashara di sepanjang tepi barat Sungai Efrat yang terletak di Kota Deir al Zor, ibu kota provinsi tersebut.
Kubu besar terakhir kelompok ISIS, kota-kota dan peternakan di jalur subur sepanjang Sungai Efrat yang berbatasan dengan Irak dengan cepat menjadi fokus perang saudara Suriah yang telah berlangsung selama enam tahun.
"Jet Rusia melakukan gelombang kedua serangan di kapal yang melarikan diri melintasi sungai sehingga menyebabkan lebih banyak korban di antara mereka yang bergegas menyelamatkan korban yang selamat sebelumnya," kata Abdullah al Akaidat, seorang tokoh suku di Suriah utara dari kelompok Al Ashara yang berhubungan dengan saudaranya di daerah itu.
Rusia mendukung militer Suriah untuk mendapatkan kembali provinsi yang berbatasan dengan Irak, berlomba dengan pasukan yang didukung Amerika Serikat untuk merebut wilayah dari kelompok ISIS.
Jet koalisi Amerika Serikat tahun lalu menghancurkan jembatan yang menghubungkan desa-desa di timur laut Sungai Efrat dengan kota-kota di seberangnya.
Meskipun tujuannya adalah untuk memotong jalur pasokan militan, mereka memaksa orang-orang untuk menggunakan feri untuk menyeberangi sungai dan anak-anak sungainya serta mengganggu jalur kehidupan utama bagi warga sipil, menaikkan harga barang dan makanan.
Sebanyak 15 warga sipil tewas dalam serangan udara selama 24 jam terakhir di Kota al Quriya, lebih jauh ke utara Kota Ashara di sepanjang sungai, menurut mantan warga yang berhubungan dengan keluarga mereka.
Ribuan penduduk provinsi tersebut melarikan diri dari zona perang menuju ke kota-kota aman, tempat mereka memiliki keluarga yang selamat dari perang.
Rusia membangun sebuah jembatan melintasi sungai Efrat di dekat kota Deir al Zor untuk memindahkan pasukan dan peralatan.
Militan melakukan serangan balik yang mengejutkan dan mengklaim telah membunuh puluhan tentara Suriah, tentara darat Rusia dan petempur yang didukung Iran. Mereka mengambil kembali beberapa wilayah.
Kelompok ISIS menyebarkan sebuah video pada Selasa tentang dua orang yang terluka yang diklaimnya sebagai tentara Rusia yang ditangkap di provinsi Deir al Zor. Reuters tidak bisa memastikan keaslian rekaman itu.
Tentara Suriah berusaha maju untuk mencapai Mayadeen, sebuah kota di provinsi yang terletak sekitar 44 km tenggara Deir al Zor, tempat sungai itu melintas.
Mayadeen adalah sebuah kubu utama kelompok ISIS yang juga menjadi sasaran koalisi pimpinan Amerika Serikat yang awal tahun ini juga meningkatkan pemboman pada kelompok itu di sepanjang lembah Efrat.
(Uu.G003/A032)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017