Solo (ANTARA News) - Biro travel umrah "Hannien Tour" di Solo, Surakarta, Jawa Tengah dilaporkan oleh para calon jamaah umrah yang diduga menjadi korban penipuan biro itu, dan jumlah pelapor yang mendatangi kantor polisi terus bertambah.

Tujuh pelapor pada Kamis mendatangi Kantor Polres Kota Surakarta dan ditemui oleh Kasat Reskrim Kompol Agus Puryadi, menyusul 20 pelapor yang sudah datang sebelumnya.

Menurut Kompol Agus Puryadi, jumlah korban diperkirakan masih terus bertambah, karena dari keteragan saksi menyebutkan bahwa warga Solo yang mendaftar hendak pergi umrah melalui biro travel tersebut diperkirakan sekitar 180-an orang, sedangkan dari sekitar Solo lebih dari 500 orang.

"Kami masih melakukan penyeledikan dan mengumpulkan seluruh korban biro perjalanan umrah itu," kata Agus Puryadi.

Mina Tuminah (60) warga Sukoharjo salah satu korban mengatakan dirinya datang ke kantor polisi dengan membawa barang bukti berkas pembayaan melaporkan biro perjalanan umrah, Hannien Tour yang tidak sesuai janjinya.

"Saya membayar biaya umrah lunas senilai Rp26 juta pada Januari 2017, dan dijanjikan berangkatkan Mei tahun ini. Namun, saya hingga sekarang belum diberangkatkan," kata Tuminah.

Tuminah kemudian berupaya meminta kembali uang umrah yang telah disetorkan, tetapi pihak biro travel hanya janji-janji saja hingga sekarang tidak ada realisasinya.

Korban lainnya, Nurliati (45), warga Solo mengatakan dirinya bersama adiknya sudah membayar ongkos perjalanan umrah ke Hannien Tour, total sebanyak Rp52 juta, tetapi hingga sekarang hanya dijanjikan saja, dan tidak ada kejelasan kapan diberangkatkan.

"Saya hanya berharap uang saya dapat kembali," kata Nurliati usai melapor ke polisi di Polres Koat Surakarta.

Puluhan warga Kota Solo sebelumnya mendatangi kantor Polres Kota Surakarta, guna melaporkan kasus dugaan penipuan oleh biro travel umrah "Hannien Tour".

Warga yang menjadi korban penipuan oleh biro travel umrah yang berkantor di Solo Paragon Mall lantai tiga di Jalan Yosodipuro No 133, Mangkubumen, Banjarsari, Solo, itu, melaporkan ke polisi karena selama ini hanya dijanjikan diberangkatkan ke Tanah Suci.

Menurut Taufiq Hidayat, warga Kerten Solo selaku koordinator korban dugaan penipuan, dirinya bersama anggota keluarganya ada tiga orang sudah menyetorkan uang total sebanyak Rp58,5 juta atau per orang ongkosnya senilai Rp19,5 juta.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017