Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan kebijakan jalur khusus angkutan umum (JKAU) di tol dan pengaturan waktu perjalanan angkutan barang bersumbu 4 dan 5 akan mempercepat perjalanan di Tol Jakarta-Cikampek.
Pada saat jam sibuk, kecepatan rata-rata kendaraan di jalan tol tersebut sekira 10 km/jam. Dengan adanya dua pengaturan tersebut diharapkan bisa mempercepat laju kendaraan hingga 30 km/jam.
"Dengan dua kebijakan ini, kami harapkan target rata-rata di jalan tol dari sekitar 10 km/jam pada jam sibuk, mencapai 30 km/jam," kata Bambang Prihartono di Jakarta, Kamis.
Kebijakan yang pertama adalah penerapan jalur khusus angkutan umum di jalan tol yang berada di lajur satu badan jalan untuk bus Transjabodetabek, bus kota berukuran besar hingga sedang.
Bambang mengatakan tahapan uji coba telah dilakukan pada bulan lalu, sehingga para pengguna angkutan umum yang melintasi jalan tol tinggal menunggu penerapannya.
"Nanti dalam waktu dekat dari Jasa Marga akan memberikan tanda pada lajur khusus pada angkutan umum. Lajur khusus itu nanti ada di badan jalan lajur satu, bukan di bahu jalan," katanya.
Sedangkan kebijakan yang kedua adalah pengaturan perjalanan angkutan barang kendaraan pengangkut bersumbu 4 dan 5 untuk tidak melintas sebelum Gerbang Tol (GT) Kalihurip hingga Bekasi Barat Tol Cikampek-Jakarta pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB yang akan memasuki masa uji coba pada pertengahan Oktober.
(Baca: Uji coba pengaturan perjalan truk dimulai pertengahan Oktober)
Pengaturan perjalanan tersebut akan dilakukan selama lima hari mulai Senin tanggal 16 sampai Jumat 20 Oktober 2017. Sedangkan masa sosialisasi akan digelar pada 9-13 Oktober pekan depan.
walaupun populasi kendaraan bersumbu 4-5 hanya tiga persen dari seluruh kendaraan yang melintas di tol tersebut, namun pengaturan ini diharapkan bisa memperlancar laju kendaraan dari rata-rata 10km/jam menjadi 30km/jam.
"Populasinya memang hanya 3 persen. Tapi mereka (truk sumbu 4 dan 5) berjalan dengan kecepatan rendah. Sehingga jika mereka diatur, akan meningkatkan kecepatan menjadi 30 km/jam," jelas dia.
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017