Dalam kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, harga emas naik 2,2 dolar AS atau 0,17 persen menjadi ditutup di 1.276,80 dolar AS per ounce.
Emas mengakhiri penurunannya selama tiga hari berturut-turut menyusul pelemahan moderat indeks dolar AS menurut siaran kantor berita Xinhua.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,14 persen menjadi 93,49 pada pukul 17.23 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor.
Namun demikian, kenaikan emas dibatasi oleh ekuitas yang positif karena Dow Jones Industrial Average melanjutkan kenaikannya. Dow naik 29,07 poin atau 0,13 persen pada pukul 17.34 GMT.
Pada Rabu (4/10), Institute of Supply Management (ISM) juga merilis serangkaian data September, semua menunjukkan kinerja ekonomi AS yang kuat.
Indeks jasa-jasa ISM telah naik ke level tertingginya sejak Agustus 2005, dengan indeks aktivitas bisnis non-manufaktur, indeks pesanan baru dan indeks ketenagakerjaan meningkat.
Tanda-tanda tersebut memicu ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve akhir tahun ini, yang membatasi reli emas berjangka.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,6 sen atau 0,16 persen menjadi ditutup pada 16,624 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari tahun depan turun 70 sen atau 0,08 persen, menjadi menetap di 914,80 dolar AS per ounce. (UU.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017